Jakarta (Antara Megapolitan) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti turut berbelasungkawa atas wafatnya pengacara Adnan Buyung Nasution yang merupakan pendekar hukum Indonesia.
"Beliau sosok penegak hukum yang baik dan berprinsip dalam melaksanakan tugasnya dalam menegakkan keadilan di Tanah Air," kata Badrodin di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, sosok Adnan meski tegas dan berprinsip kuat namun selama bertugas Adnan tak pernah menghambat instansi lain dan selalu menjalankan apa yang perlu dijalankannya.
Dia berharap akan ada pengganti Adnan pada masa yang akan datang.
"Semoga ke depan akan muncul pendekar-pendekar hukum lainnya seperti Bapak Adnan Buyung," kata Badrodin.
Sebelumnya, pengacara senior Adnan Buyung Nasutionmeninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu sekitar pukul 10.15 WIB.
Kelahiran 20 Juli 1934 itu sudah menderita gagal ginjal sejak Desember 2014, anak Adnan Buyung Nasution, Rasyid Perkasa Alam Nasution mengatakan telah menajani cuci darah.
Dia mengatakan, ayahnya masuk rumah sakit pada Selasa (15/9), kemudian pada Sabtu malam (19/9) Adnan masuk ICCU dan dipasang alat bantu pernapasan, kemudian pada Senin (21/9) kondisinya sempat membaik dan dokter memutuskan untuk melepas alat tersebut.
Namun Rasyid mengatakan, setelah dilepas kondisi ayahnya kembali memburuk dan tidak dapat berkomunikasi.
Kemudian Adanan menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah.
Jenazah akan dimakamkan pada Kamis (24/9) setelah sholat Idul Adha pukul 08.00 WIB di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
"Besok pagi akan dimakamkan selesai sholat Idul Adha, jenazahnya akan berada disebelah makam ayahnya," kata anaknya Rasyid Perkasa Alam Rinanda Nasution, di rumah duka, Jakarta, Rabu.
Adnan meninggal karena sakit ginjal, namun dia juga menderita berbagai penyakit seperti Jantung.
Adnan, yang nama lahirnya Adnan Bahrum Nasution, lahir di Batavia, 20 Juli 1934. Sejak muda dia sudah menjadi aktivis dan berkiprah di bidang hukum.
Pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) itu menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bagian Hukum tahun 2007-2009.
Sejumlah tokoh terlihat mendatangi rumah duka di Poncol Lestari No.7 Lebak Bulus, Jakarta Selatan, seperti Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh, Wakil KPK non-aktif Bambang Widjojanto, Ketua KPAI Kak Seto dan Ketua DPD RI Irman Gusman, juga pengacara Hotma Sitompul, Ketua KPU Husni Kamil Malik, Wali Kota Tanggerang Selatan Airin Rachmi Diany, Akbar Tandjung, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail, Menteri Pan-RB Yuddy Chrisnandi, Gubernur Banten Rano Karno.
Adnan Buyung Di Mata Kapolri Badrodin Haiti
Rabu, 23 September 2015 21:10 WIB
Beliau sosok penegak hukum yang baik dan berprinsip dalam melaksanakan tugasnya dalam menegakkan keadilan di Tanah Air.