Harare (Antara/AFP/Antara Megapolitan) - Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dicemooh dan diejek oleh anggota parlemen oposisi terkait ekonomi yang memburuk saat ia memberikan pidato di parlemen pada Selasa.
Anggota parlemen dari Gerakan untuk Perubahan Demokratis (MDC) mempertanyakan kebijakan ekonominya dan mencemooh presiden berusia 91 tahun itu saat menyampaikan pidato kebijakannya yang berlangsung kurang dari setengah jam.
Ia berbicara ketika PBB sebelumnya mengonfirmasi bahwa sekitar 1,5 juta warga Zimbabwe atau 16 persen dari populasi negara itu akan menghadapi kelaparan tahun ini dan membutuhkan bantuan pangan.
Ketika Mugabe yang telah berkuasa sejak kemerdekaan Zimbabwe dari Inggris pada 1980 - menguraikan rencana pemerintah untuk meningkatkan perekonomian, salah satu anggota parlemen berteriak kepadanya untuk mengakui bahwa "Anda tidak bisa berbuat banyak tentang hal itu".
Mugabe menyajikan 10 rencana saat pidatonya tersebut termasuk mendorong pertumbuhan pertanian, mendorong investasi sektor swasta, dan memerangi korupsi.
"Bagaimana dengan penciptaan lapangan kerja?" kata salah satu anggota oposisi berteriak sementara yang lainnya menuduh pemerintah Mugabe telah melakukan "korupsi".
Anggota parlemen lain berteriak "jika hanya dengan menginginkannya saja orang sudah dapat memilikinya" sementara legislator oposisi lainnya berteriak "Anda telah benar-benar gagal".
Perekonomian negara Afrika bagian selatan tersebut telah menurun drastis selama lebih dari satu dekade dengan pertumbuhan yang lambat, likuiditas rendah, dan tingginya angka pengangguran.
Banyak perusahaan telah ditutup, dirampingkan atau pindah ke negara-negara tetangga.
Pemerintah telah memangkas proyeksi pertumbuhan untuk tahun 2015 menjadi 1,5 persen dari sebelumnya 3,2 persen karena lambatnya pertumbuhan terutama di sektor pertanian.
Panen jagung juga telah menyusut hingga setengahnya karena hujan tidak menentu dan suhu tinggi yang tidak normal.
Negara ini harus mengimpor 700.000 ton jagung untuk memberi makan warganya yang menghadapi kelaparan dalam beberapa bulan mendatang.
Selain itu, Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa telah meminta uang tunai dari "badan-badan pembangunan dan sektor swasta".
Pada Senin, Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan 16 persen dari populasi diproyeksikan akan menghadapi krisis pangan saat puncak musim kelaparan 2015-2016, periode setelah panen ketika makanan menjadi sangat langka.
"Ini merupakan peningkatan sebesar 164 persen dalam kerawanan pangan dibandingkan dengan musim sebelumnya," kata WFP dalam sebuah catatannya.
Mugabe membiarkan cemoohan tersebut dan tidak terpengaruh atas perbedaan pendapat serta membaca pidatonya sampai akhir.
Kemudian anggota parlemen dari partainya Mugabe, yaitu ZANU-PF tiba-tiba menyanyikan lagu untuk memuji pemimpin mereka sementara oposisi balas menyanyikan "ZANU-PF busuk".
Ini bukan pertama kali Mugabe mendapatkan cemoohan di parlemen.
Pada Agustus 2008, deputi MDC mencemooh presiden selama pidato untuk menunjukkan mereka tidak mengakui legitimasinya setelah pemilihan presiden yang diadakan awal tahun itu karena dinilai cacat.
Penerjemah: Ben/M. Anthoni.
Ekonomi Memburuk, Presiden Mugabe Dicemooh
Rabu, 26 Agustus 2015 12:19 WIB
Ia berbicara ketika PBB sebelumnya mengonfirmasi bahwa sekitar 1,5 juta warga Zimbabwe atau 16 persen dari populasi negara itu akan menghadapi kelaparan tahun ini dan membutuhkan bantuan pangan.