Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Kepadatan arus pemudik Lebaran 2015 makin meningkat di Jalan Lintas Sumatera dari Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Lampung Selatan ke Terminal Induk Rajabasa Bandarlampung di Provinsi Lampung.
Rombongan pemudik itu sebagian di antaranya adalah pengendara sepeda motor.
Mereka yang tiba di Pelabuhan Bakauheni, melanjutkan perjalanan agar bisa berlebaran di kampung halaman masing-masing di sejumlah daerah di Provinsi Lampung.
Sesaat keluar dari kapal itu, para pemudik bersepeda motor yang umumnya berboncengan berdua atau bertiga bersama anak balita yang dibonceng--berhimpitan dengan barang bawaan yang berada di sisi kiri kanan dan belakang sepeda motornya--saling bertegur sapa dan menunggu untuk dapat berjalan beriringan konvoi bersama-sama melintasi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) ini.
Pada pintu keluar terminal Pelabuhan Bakauheni, sejumlah petugas kepolisian Polres Lampung Selatan juga telah bersiap siaga, bersepeda motor dan mobil, untuk mengawal para pemudik sepeda motor tersebut, seraya mengatur arus lalu-lintas dan melancarkan perjalanan bus dan kendaraan umum arus mudik Lebaran 2015 ini.
Sepanjang perjalanan beberapa kilometer ini, para pemudik bersepeda motor itu dikawal pihak kepolisian. Sesekali mereka dalam rombongan tertentu berhenti di rest area sepanjang Jalinsum dari Bakauheni ke Kota Bandarlampung.
Rest area, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), dan masjid maupun rumah makan yang berada sepanjang Jalinsum ini, menjadi sasaran lokasi beristirahat bagi para pemudik bersepeda motor maupun pengguna mobil pribadi.
Bagi sebagian mereka yang tidak berpuasa, saat beristirahat itu, sembari minum dan makan seperlunya, sebelum kemudian kembali melanjutkan perjalanan masing-masing.
Petugas kepolisian terus mengawal dan berpatroli sepanjang hari, termasuk malam dan dini hari, pada ruas Jalinsum sepanjang sekitar 90 km dari Terminal Induk Rajabasa Bandarlampung menuju Terminal Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan.
Pemudik bersepeda motor terus memadati Jalinsum dari Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ke Kota Bandarlampung maupun daerah tujuan lainnya.
Mereka mengalir kian padat setidaknya sejak Minggu (12/7) dan makin memadati Jalinsum hingga beberapa hari menjelang Idulfitri 1439 Hijriah tahun 2015 ini.
Kendati telah diimbau mudik tidak menggunakan sepeda motor ternyata masih banyak yang memilih tetap mudik bersepeda motor.
Para pemudik bersepeda motor itu berjalan beriringan dalam konvoi bersama, puluhan hingga belasan sepeda motor, selepas keluar dari terminal Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ke tujuan masing-masing.
Petugas kepolisian bermobil dan bersepeda motor besar, terlihat berlalu-lalang dan bersiaga di sepanjang Jalinsum dari Bakauheni hingga Bandarlampung.
Selain mengawal pemudik bersepeda motor itu, polisi juga bersiaga pada sisi kiri dan kanan Jalinsum, termasuk pada banyak posko pengamanan dan pelayanan pemudik yang berada bertebaran di sepanjang Jalinsum.
Sepanjang Jalinsum nyaris dipenuhi posko pengamanan dan pelayanan pemudik, selain posko kepolisian, juga Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan posko organisasi sosial, organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, maupun ormas dan organisasi politik (parpol).
Para pemudik bersepeda motor itu, menggunakan kesempatan beristirahat selain di rest area yang tersedia pada jalur Jalinsum, juga memilih beristirahat di masjid, rumah makan, maupun SPBBU yang terdapat di Jalinsum daerah Lampung ini.
Sejumlah pemudik bersepeda motor itu, di antaranya beristirahat sambil makan dan minum, mengingat sebagian mereka tidak berpuasa selama menjalani arus mudik Lebaran 2015 ini.
Pemudik sepeda motor itu mendapatkan pengawalan polisi secara estafet, setelah turun dari kapal feri dari Pelabuhan Bakauheni hingga mencapai perbatasan wilayah kabupaten Lampung Selatan ini.
Polisi Siaga Mengawal
Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Lampung menyatakan siap mengawal para pemudik, khususnya bagi yang menggunakan sepeda motor melintas di dalam wilayah hukum Polda Lampung.
"Untuk memberikan rasa aman kepada para pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua dalam melakukan aktivitas mudik lebaran ini, Polda Lampung akan melakukan pengawalan," kata Kapolda Lampung Brigjen Polisi Edward Syah Pernong.
Ia mengatakan pengawalan tersebut dilakukan secara estafet dari kabupaten/kota ke perbatasan kabupaten/kota lainnya sepanjang wilayah hukum Polda Lampung.
Menurutnya, dengan adanya pengawalan ini, para pemudik tidak perlu takut untuk melintas di wilayah hukum Polda Lampung walaupun malam hari, sehingga aktivitas mudik akan tetap aman.
Polisi akan mengawal selama 24 jam untuk memberikan kondisi aman, di samping itu juga telah disiagakan 90 pos pengamanan sepanjang jalur mudik yang ada di Lampung, katanya lagi.
"Bagi kendaraan-kendaraan roda dua akan kami lakukan pengawalan, seperti sekaligus sebanyak 50 atau 75 sepeda motor pemudik pengawalannya akan dilakukan secara estafet di tiap-tiap polres sampai melewati wilayah hukum Polda Lampung," ujarnya pula.
Polda Lampung dalam Operasi Ketupat Krakatau 2015, lanjutnya, juga menerjunkan 30 penembak jitu atau sniper yang disebar pada titik-titik rawan yang telah dipetakan sebagai bentuk antisipasi apabila ada hal-hal di luar dugaan, untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pemudik di daerah ini.
Angga, salah seorang pemudik motor asal Tulangbawang Lampung mengaku senang dengan adanya pengawalan polisi saat mudik Lebaran ini.
"Senang adanya pengawalan ini, setidaknya kami akan merasa aman meski tidak dikawal sampai tujuan masing-masing," kata dia lagi.
Ia berharap perlakuan tersebut dapat tetap dilakukan selama mudik dan balik Lebaran 2015 ini, sehingga masyarakat bisa lebih aman dan nyaman menjalani lebaran di kampung halaman masing-masing dan sekembalinya lagi nanti.
Hal serupa dikatakan oleh pemudik lainnya, Wahab, mengaku senang bisa berkonvoi dengan pemudik lain dan dikawal polisi sampai perbatasan wilayah Kabupaten Lampung Selatan.
"Saya baru pertama kali dapat pengawalan seperti ini, jadi senang saja, mudik dikawal polisi," kata dia lagi.
Pengawalan dan pengamanan oleh pihak kepolisian maupun personel petugas pengamanan lainnya terus dilakukan, baik di kawasan Pelabuhan Bakauheni, Terminal Induk Rajabasa Bandarlampung maupun berbagai lokasi lain yang dilalui para pemudik dalam menjalani prosesi tahunan untuk berlebaran bersama keluarga masing-masing.
Di kawasan Terminal Pelabuhan Bakauheni, sejumlah petugas kepolisian bersepeda motor dan mobil kerapkali berkeliling patroli mengontrol keamanan dan ketertiban di sekitarnya, di tengah kepadatan arus pemudik yang keluar dari kapal feri untuk melanjutkan perjanalan maupun yang hendak masuk ke tempat pembelian tiket di Pelabuhan Bakauheni untuk menyeberangi Selat Sunda ke Pulau Jawa.
Kepala Terminal Induk Rajabasa Bandarlampung, Antoni Makki, menyatakan telah berkoordinasi dengan pihak keamanan dan instansi terkait untuk menjamin adanya pelayanan dan pengamanan terbaik bagi para pemudik pengguna terminal antarkota dan lintas antarprovinsi terbesar di Lampung ini.
Menurutnya, petugas kepolisian, personel dari Dinas Pehubungan dan Polisi Pamong Praja Bandarlampung juga terus bersiaga siang dan malam di terminal ini dan kawasan sekitarnya.
Lampu-lampu sorot berkekuatan tinggi yang terang benderang juga dipasang di terminal ini, untuk menghindari adanya kawasan yang gelap dan remang-remang, untuk mencegah terjadi tindak kriminalitas di terminal yang pernah dikenal sebagai lokasi yang angker dan seram bagi para pemudik dan penggunanya ini.
Wali Kota Bandarlampung Herman HN menegaskan, pihaknya menjamin keamanan dan kenyamanan pemudik di terminal ini, dan diharapkan tidak lagi timbul kesan sebagai terminal yang angker dan seram serta bukan lagi menjadi lokasi yang dianggap aman bagi pelaku kriminalitas.
Umumnya pemudik mengaku merasa aman dan nyaman dengan adanya petugas kepolisian dan aparat lain yang membantu mengamankan dan memberikan pelayanan yang diperlukan bagi mereka selama perjalanan mudik Lebaran 2015 ini.
Pemudik berharap dengan pengamanan, pengawalan dan pelayanan yang diperlukan itu, mudik pada Idulftri 2015 ini akan benar-benar berlangsung tertib, aman, dan nyaman dijalani mereka sampai ke kampung halaman dan begitupula sekembalinya usai lebaran nanti.
Pemudik yang hendak merayakan lebaran memang patut mendapatkan semua perlakuan terbaik itu, sehingga arus mudik dan balik lebaran menjadi ritual tahunan yang menyenangkan, tertib, aman, dan nyaman bagi kita semua.
Mengawal Pemudik Selamat Sampai Tujuan
Selasa, 14 Juli 2015 15:03 WIB
Rombongan pemudik itu sebagian di antaranya adalah pengendara sepeda motor.