Kota Depok dalam usia yang ke-16 sudah menorehkan berbagai prestasi, yang paling anyar didapat didapatkannya opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengucualian (WTP) untuk yang ke-4 kalinya secara berturut-turut.
Untuk terus meningkatkan kecepatan layanan dan optimalisasi kerja aparatur yang efektif, efesien Depok saat ini menuju Depok Smart City atau kota cerdas.
Untuk menuju depok sebagai kota smart city Pemerintah Kota Depok menggelar Rakor Pembentukan Smart City Center
.
Pemerintah Kota Depok mempunyai empat program andalan yakni Depok Kota Tertib dan Unggul, Depok Kota Bersih dan Hijau, Depok Kota Layak Anak dan Depok Cyber City. Dengan Depok Cyber City sebagai salah satu program andalan diharapkan terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan public yang professional berbasis teknologi informasi.
Manfaatnya antara lain masyarakat bisa memanfaatkan jaringan komunikasi untuk membangun bisnis dan saling bertukar informasi. Selain itu teknologi informasi dapat digunakan untuk pelayanan public seperti layanan kependudukan via online dan lainnya.
"Depok saat ini bukan lagi sekedar Cyber City, tapi sudah memasuki Smart City, dimana kita telah menyediakan wi-fi gratis yang tersebar di 254 titik," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Depok M. Fitriawan.
Ia mengatakan mengenai Smart City, terkait tiga hal, yakni Goverment To Government, Government To Business dan Government To Public. Dalam hal Government To Government sudah ada dua hal yang kita jalankan yaitu jaringan dan aplikasi.
Saat ini Depok sudah punya pusat data dan fiber optic. Dalam Government To Government kita sudah mempunyai beberapa aplikasi diantaranya aplikasi SIPKD, Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, Sistem Kependudukan yang menghubungkan 11 kecamatan dan 63 kelurahan untuk mempermudah e-ktp dan aplikasi lainnya yang ada di dinas-dinas.
Dalam Government To Business di Depok, kita memfokuskan pelayanan perijinan seperti BPMP2T dimana untuk mengurus perijinan dapat melalui sms atau website BPMP2T. Berbicara Government To Public, Depok telah memfasilitasi penyediaan wi-fi gratis di 254 titik yang tersebar di pelayanan pemerintahan dan beberapa ruang publik seperti taman.
"Kedepannya juga akan disediakan wi-fi gratis di ruang public lainnya seperti stasiun," katanya.
Sementara itu, Walikota Depok Nur Mahmudi Isma’il mengatakan bahwa Depok telah menunjukkan progress atau perkembangan yang positif. Sebelumnya program unggulan Depok Cyber City saat ini telah mengarah ke Smart City. Dimana pelayanannnya berbasis IT.
"IT harus kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk pelayanan pemerintahan. Kita harus bisa mengakomodir kemajuan teknologi yang ada saat ini untuk meningkatkan pelayanan pemerintahan di Kota Depokâ€, ujar penggagas ODNR ini.
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail menjelaskan tentang kota Smart City,
baik dari sisi kotanya maupun dari sisi sumber daya manusianya (SDM).
"Berbicara mengenai definisi Smart City, saya membagi menjadi dua yakni definisi sebagai kotanya dan definisi sebagai manusianya,†kata Nur Mahmudi.
Menurut Nur Mahmudi, berbicara Smart City sebagi kotanya yakni manajemen pemerintahannya atau pemerintahannya memiliki data yang akurat dan diintegrasikan secara komprehensif.
Sedangkan definisi Smart City sebagai manusianya, lanjut Nur Mahmudi, dimaknai harapan manusia yang tinggal didaerah tersebut adalah orang-orang yang cerdas atau pintar, dimana menurut pakar pendidikan ada 8 indikator orang cerdas atau pintar.
"Mudah-mudahan acara hari ini dapat menginspirasi kita dan menyempurnakan langkah-langkah yang sedang kita kita jalankan," katanya.