Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan tertekan kekhawatiran pasar terhadap meningkatnya laju inflasi di Amerika Serikat.
Pada pukul 09.37 WIB, rupiah melemah 82 poin atau 0,58 persen ke posisi Rp14.280 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.198 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan, rupiah mungkin bisa melemah hari ini mengikuti pelemahan nilai tukar regional terhadap dolar AS pagi ini.
Baca juga: Dolar dan "yield" obligasi turun, Harga emas di Asia sentuh puncak 3 bulan
"Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi di AS bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya hari ini," ujar Ariston.
Selain itu, lanjutnya, penguncian di beberapa negara tetangga karena kenaikan kasus COVID-19 juga memicu penguatan dolar AS.
"Kekhawatiran pasar terhadap penurunan ekonomi global mendorong pasar memegang dolar AS sebagai aset aman," tambahnya.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.250 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.180 per dolar AS.
Pada Selasa (11/5/2021) lalu, rupiah ditutup stagnan atau sama dibandingkan dengan posisi penutupan pada perdagangan sebelumnya di posisi Rp14.198 per dolar AS.
Kurs Rupiah awal pekan tertekan kekhawatiran inflasi di AS
Senin, 17 Mei 2021 10:18 WIB
Pada pukul 09.37 WIB, rupiah melemah 82 poin atau 0,58 persen ke posisi Rp14.280 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.198 per dolar AS.