Bogor, (Antara Megapolitan) - Pengrajin alas kaki di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat kebanjiran pesanan pembuatan sepatu dan sandal selama bulan Ramadhan, pesanan meningkat menjadi 80 persen dari biasanya.
"Pesanan selama Ramadhan menjelang lebaran sangat luar biasa, saat ini kami baru mampu meladeni pemesanan untuk 100 kodi sendal dan sepatu," kata Rahman Hermawan (32) pengrajin alas kaki di Kampung Sindang, Desa Pasir Eurih, Tamansari, saat ditemui, Senin.
Rahman mengatakan, peningkatan pemesanan sudah terjadi sejak tiga bulan sebelum Ramadhan. Namun, karena keterbatasan tenaga kerja, ia hanya mampu mengerjakan 20 kodi setiap minggunya.
"Hampir semua pengrajin kebanjiran orderan, sehingga sulit dapatkan tenaga kerja. Karena bagi yang punya banyak pesanan, jumlah tenaga kerjanya juga banyak," kata Rahman.
Untuk mengerjakan 20 kodi per minggu, Rahman memperkerjakan lima orang tenaga kerja yang masing-masing memiliki tugas berbeda-beda, ada yang mengerjakan bagian atas sepatu atau sendal, bagian bawah, mengesol dan finishing atau pengepakan.
"Pesanan sebenarnya banyak, tapi karena kami kesulitan tenaga kerja, jadi mampunya cuma buat 20 kodi per minggu," katanya.
Menurut Rahman, pesanan sandal dan sepatu tersebut datang dari pedagang di Pasar Anyar yang menjadi salah satu pasar terbesar para pengrajin alas kaki yang ada di wilayah Kabupaten Bogor.
Meningkatnya jumlah pesanan tersebut membuat omset para pengrajin alas kaki dan pekerja ikut meningkat. Untuk satu kodi para pekerja mendapat upah sebesar Rp80 ribu hingga Rp100 ribu untuk sepatu atau sandal kualitas tinggi. Sedangkan sepatu dan sandal kelas bawah mendapat upah berkisar sampai Rp50 ribu per kodinya.
"Untuk kami pemilik bengkel upah bersih yang kami terima dari 20 kodi sepatu dan sandal yang diproduksi sebesar Rp30 ribu sampai Rp40 ribu per kodi," kata Rahman yang juga Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Masyarakat Industrik Kecil Menengah (FKMIKM) pengrajin alas kaki Kabupaten Bogor.
Pengrajin alas kaki di Kabupaten Bogor tersebar di sejumlah daerah yakni Dramaga, Ciomas dan Tamansari, mereka tergabung dalam FKIKM dengan jumlah pengrajin mencapai 5.000 pengrajin.
Kebanjiran orderan juga dialami pengrajin alas kaki di wilayah Ciomas. Alwais (54) juga sedang disibukkan dengan pemesanan sendal dan sepatu untuk Ramadhan dan lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah.
Menurut Alwais, model sepatu sendal yang menjadi tren saat ini untuk anak-anak yang diminati model Frozen, sedangkan untuk dewasa model sandal kelom masih mendominasi pesanan.
"Permintaan yang banyak untuk anak-anak sandal Frozen, dewasa modelnya kelom dan sepatu wedges. Kadang kita juga buat tergantung kreatif teman-teman di bengkel," katanya.
Pengrajin Alas Kaki Di Bogor Kebanjiran Pesanan
Selasa, 23 Juni 2015 10:28 WIB
Pesanan sebenarnya banyak, tapi karena kami kesulitan tenaga kerja, jadi mampunya cuma buat 20 kodi per minggu.