Jakarta (ANTARA) - Lebih dari 75 persen orang Jepang menentang penggemar olahraga dari luar negeri menghadiri Olimpiade Tokyo, menurut jajak pendapat yang dirilis Senin, ketika penyelenggara bersiap untuk membuat keputusan tentang penonton asing.
Jajak pendapat, yang dilakukan oleh harian Yomiuri Shimbun, itu menunjukkan bahwa hanya 18 persen orang yang mendukung adanya penggemar asing masuk ke Jepang untuk menonton Olimpiade yang telah ditunda karena virus corona itu. Sementara, 77 persen orang menentang.
Baca juga: Hasil survei: Sebagian besar orang di Jepang "tertarik pada Olimpiade"
Penyelenggara Olimpiade, pada pekan lalu, mengatakan berencana untuk memutuskan permasalahan soal penonton asing pada bulan ini, kemungkinan sebelum estafet obor dimulai pada 25 Maret.
Namun, media Jepang mengatakan para pemimpin Olimpiade telah memutuskan untuk melarang kehadiran penonton asing.
Baca juga: Peraih medali Olimpiade asal Iran berlaga sebagai pengungsi di Tokyo Jepang
Presiden Tokyo 2020 Seiko Hashimoto, Jumat (5//3), mengatakan bahwa penyelenggara "benar-benar ingin mengadakan acara di stadion penuh dengan penggemar dari seluruh dunia," tetapi akan merasa sulit "jika kami tidak dalam posisi di mana kami dapat menerima mereka dan situasinya dengan fasilitas medis tidak sempurna."
Jajak pendapat Yomiuri juga mengungkapkan bahwa 45 persen responden mendukung adanya penonton untuk menghadiri Olimpiade, sementara 48 persen menentang.
Baca juga: Panitia Olimpiade Tokyo merekrut sedikitnya 11 perempuan untuk bergabung
Penyelenggara mengatakan mereka berencana untuk membuat keputusan tentang batas kehadiran penonton pada bulan April.
Jajak pendapat tersebut dilakukan antara 5-7 Maret melalui panggilan telepon secara acak dengan 1.066 dari 1.977 orang merespons saat dihubungi, demikian AFP.
Survei: Sebagian besar orang Jepang tidak ingin adanya penonton asing
Senin, 8 Maret 2021 11:45 WIB
Jajak pendapat tersebut dilakukan antara 5-7 Maret melalui panggilan telepon secara acak dengan 1.066 dari 1.977 orang merespons saat dihubungi.