Bandung (ANTARA) - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya menyebut oknum perusuh saat berlangsungnya aksi massa di Gedung DPRD Jawa Barat bukan dari elemen mahasiswa ataupun serikat buruh.
"Jadi kami sampaikan, bahwa ada massa yang di luar mahasiswa ataupun buruh sehingga ada situasi seperti ini," kata Ulung di Bandung, Kamis.
Menurut Ulung, oknum kelompok yang bukan berasal dari mahasiswa dan buruh itu menjadi pemicu kerusuhan dalam tiga hari aksi massa digelar.
Baca juga: 135 remaja ditangkap polisi karena gelar unjuk rasa dan merusak fasilitas umum
Aksi dari mahasiswa atau buruh itu berlangsung setiap hari sejak Selasa (6/10) hingga Kamis. Beragam elemen masyarakat itu menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Ulung menjelaskan, oknum kelompok tak dikenal itu memicu kerusuhan dengan melempar batu, dan memprovokasi petugas yang berjaga.
Akibatnya kerusuhan dan bentrokan pecah hingga aparat kepolisian membubarkan massa dengan gas air mata.
"Waktu unjuk rasa, mahasiswanya sudah bubar tapi masih ramai. Tapi kan mereka tidak ada orasi lagi, hari kedua pun sama, hari ketiga pun sama," katanya.
Baca juga: Aksi tolak UU Cipta Kerja, buruh dan mahasiswa jebol gerbang DPRD Jateng
Pada hari ketiga atau Kamis (8/10), aksi massa di Bandung kembali rusuh. Peristiwa itu terjadi pada pukul 16.30 WIB hingga 17.00 WIB di depan Gedung Sate, Kota Bandung.
Sedangkan, ada sebagian massa dari mahasiswa yang masih bertahan di Gedung DPRD Jawa Barat. Hingga pukul 18.00 WIB, polisi akhirnya membubarkan massa tersebut.
Perusuh pada aksi massa di Gedung DPRD Jabar bukan dari elemen mahasiswa atau buruh
Kamis, 8 Oktober 2020 20:25 WIB
Jadi kami sampaikan, bahwa ada massa yang di luar mahasiswa ataupun buruh sehingga ada situasi seperti ini.