Bekasi, (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat Selisih Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2014 mencapai Rp800 miliar.
"Saya ikut bertanggung jawab atas besarnya anggaran yang tidak terserap itu," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, Silpa yang mencapai Rp800 miliar setara dengan penyerapan berkisar 72 persen dari total APBD tahun 2014 senilai Rp3,4 miliar.
"Silpa sebesar itu bukan merupakan prestasi, karena tidak diperoleh dari hasil efisiensi dan efektivitas kinerja pemerintahan," katanya.
Dia mengakui adanya faktor kelalaian pengguna anggaran hingga menimbulkan Silpa tersebut.
"Ada kelalaian. Silpa tahun ini jauh lebih besar dari 2013 lalu sebesar Rp500 miliar," katanya.
Rahmat menyebutkan, anggaran yang gagal terserap di antaranya pengadaan mebelair untuk sekolah senilai Rp118 miliar.
"Mebelair kan salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar, kenapa anggaran untuk pengadaan mebelair ini tidak didahulukan," ujarnya.
Kepala Dinas Bangunan dan Pemadam Kebakaran (Disbangkar) Kota Bekasi Dadang Ginanjar mengaku pihaknya hanya menyerap separuh dari total Rp296 miliar anggaran 2014.
"Disbangkar Kota Bekasi baru mampu menyerap anggaran sebesar Rp131 miliar atau sekitar 44,24 persen hingga Desember 2014," katanya.
Dia beralasan minimnya penyerapan itu disebabkan adanya tiga kegiatan dengan mata anggaran yang cukup besar gagal terealisasi pada 2014.
"Tiga kegiatan itu nilainya Rp140 miliar lebih gagal dilaksanakan, seperti pembangunan lanjutan stadion tahap tiga, pembangunan lanjutan gedung rumah sakit umum daerah (RSUD), dan pembangunan rumah panti sosial," katanya.
Dadang mengatakan, kegiatan yang juga gagal direalisasikan terjadi pada pembangunan puskesmas dengan pagu anggaran Rp29 miliar.
Walkot : Silpa 2014 Bekasi Rp800 miliar
Selasa, 30 Desember 2014 16:38 WIB
"Ada kelalaian. Silpa tahun ini jauh lebih besar dari 2013 lalu sebesar Rp500 miliar,"