Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Jawa Barat menyatakan dari hasil pendataan pihaknya seluruh kecamatan merupakan daerah endemis penyakit demam berdarah dengue atau DBD.
"Di tujuh kecamatan dan 33 kelurahan merupakan masuk ke dalam daerah penyebaran penyakit ini, karena hampir setiap tahunnya selalu ada laporan dari seluruh kecamatan adanya warga yang terjangkit DBD," kata Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Ritanenny kepada Antara, Rabu.
Namun, menurutnya dalam dua tahun terakhir ini jumlah warga yang tertular penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk demam berdarah atau Aedes aegypti ini menurun seperti pada 2012 sebanyak 962 kasus, 2013 sekitar 500 kasus dan tahun ini sampai Oktober mencapai 591 kasus dan empat orang meninggal dunia.
Untuk saat ini, dalam penanganan kasus penyebaran DBD ini pihaknya tidak mengandalkan foging atau pengasapan, karena dari kegiatan tersebut bisa menimbulkan dampak. Seperti, asapnya bisa terhirup bisa menyebabkan gangguan pernafasan dan yang dikhawatirkan nyamuk menjadi kebal terhadap foging.
"Maka dari itu yang gencar kami lakukan adalah dengan cara melakukan 3M+ yakni, menguras, mengubur, menutup dan memantau sarang nyamuk serta menggencarkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di masyarakat," tambahnya.
Sementara, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Sukabumi, Irma Agristina mengatakan pada musim pancaroba ini atau peralihan dari musim ke kemarau angka penyebaran DBD meningkat, karena pada musim ini merupakan siklus berkembangbiaknya nyamuk. Bahkan, hingga Oktober ini sudah ada 591 orang yang tejangkit DBD empat orang dari jumlah tersebut meninggal dunia.
Di Hari Kesehatan Nasional ini, pihaknya mengajak untuk meningkatkan kesadaran terhadap berperilaku hidup bersih dan sehat dan selalu melakukan apa yang disebut 3M+ dan menggunakan lotion antinyamuk serta menggunakan kelambu saat akan tidur.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar secepatnya datang ke pusat pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala terjangkit DBD, karena jika telah pengobatannya akan mengakibatkan kematian," katanya.
Dinkes: seluruh kecamatan di Sukabumi endemis DBD
Rabu, 12 November 2014 18:01 WIB