Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menggelar beragam lomba menyambut Hari Kartini ke-140 yang diperingati setiap tanggal 21 April atau bertepatan dengan hari lahir Kartini di Gedung Swatantra Wibawa Mukti selama sehari penuh pada Kamis (18/4).
"Ada lomba tata rias busana serasi dan lomba kreasi masakan berbahan sayuran dan tempe," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bekasi, Ida Farida usai penjurian lomba.
Peserta lomba terdiri dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan 23 kecamatan, tim penggerak PKK, dan gabungan organisasi wanita se-Kabupaten Bekasi.
"Selain memberikan apresiasi positif, saya juga berharap kegiatan ini dapat lebih mengobarkan semangat juang dan tekad di kalangan kaum perempuan dalam upaya mengangkat derajat, harkat dan martabatnya. Sebagaimana yang telah diwariskan RA Kartini," kata Ida.
Dia mengaku, banyak perempuan di Kabupaten Bekasi yang berkiprah untuk memajukan kaum perempuan. Di antaranya dengan meningkatkan status sosial melalui pendidikan dan kegiatan lain yang bermanfaat.
Oleh karena itu, rangkaian kegiatan Hari Kartini tahun ini merupakan wujud kepedulian kreatifitas dan kemampuan perempuan di Kabupaten Bekasi untuk lebih berbenah diri. Khususnya dalam meningkatkan keterampilan selain terus menggali potensi yang dimiliki.
Lomba tata rias dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan bagi peserta bagaimana tata cara berhias yang benar. Terlebih wanita khususnya, tidak pernah bisa lepas dari berhias. Melalui kegiatan ini, setidaknya mereka bisa memahami tata cara berhias yang benar.
"Saya harap kegiatan ini bukan hanya ajang pemilihan bagaimana menata rias dan berbusana dengan rapi. Tapi bagaimana bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari," ucapnya.
Sementara lomba kreasi masakan berbahan sayuran dan tempe bertujuan agar perempuan dapat memanfaatkan secara maksimal resep olahan pangan lokal.
"Kita berharap hidangan tempe atau sayuran bisa dimodifikasi dengan inovasi di tangan terampil ibu-ibu agar bisa disajikan begitu bagus dan nikmat. Mudah-mudahan ini menjadi kekuatan pangan lokal di Kabupaten Bekasi," katanya.
Ida berharap dengan lomba kreasi olahan sayuran dan tempe ini dapat menambah khasanah makanan tradisional dan juga sebagai makanan khas daerah.
"Dengan tidak mengurangi standar gizi yang memenuhi, ternyata dengan uang Rp50 ribu kaum perempuan bisa berkreasi, juga bisa memberikan hidangan menu kepada keluarganya dengan rasa yang tidak kalah luar biasa," ucapnya.
Beberapa kriteria penilaian yang ditentukan di antaranya make up, aksesoris, busana serta penampilan para model di atas panggung dan untuk kreasi masakan, penilaian berdasarkan cita rasa, inovasi masakan, dan kebersihan serta keseimbangan gizi. Pemenang akan diumumkan pada acara puncak peringatan Hari Kartini pada 22 April nanti.(KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Ada lomba tata rias busana serasi dan lomba kreasi masakan berbahan sayuran dan tempe," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bekasi, Ida Farida usai penjurian lomba.
Peserta lomba terdiri dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan 23 kecamatan, tim penggerak PKK, dan gabungan organisasi wanita se-Kabupaten Bekasi.
"Selain memberikan apresiasi positif, saya juga berharap kegiatan ini dapat lebih mengobarkan semangat juang dan tekad di kalangan kaum perempuan dalam upaya mengangkat derajat, harkat dan martabatnya. Sebagaimana yang telah diwariskan RA Kartini," kata Ida.
Dia mengaku, banyak perempuan di Kabupaten Bekasi yang berkiprah untuk memajukan kaum perempuan. Di antaranya dengan meningkatkan status sosial melalui pendidikan dan kegiatan lain yang bermanfaat.
Oleh karena itu, rangkaian kegiatan Hari Kartini tahun ini merupakan wujud kepedulian kreatifitas dan kemampuan perempuan di Kabupaten Bekasi untuk lebih berbenah diri. Khususnya dalam meningkatkan keterampilan selain terus menggali potensi yang dimiliki.
Lomba tata rias dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan bagi peserta bagaimana tata cara berhias yang benar. Terlebih wanita khususnya, tidak pernah bisa lepas dari berhias. Melalui kegiatan ini, setidaknya mereka bisa memahami tata cara berhias yang benar.
"Saya harap kegiatan ini bukan hanya ajang pemilihan bagaimana menata rias dan berbusana dengan rapi. Tapi bagaimana bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari," ucapnya.
Sementara lomba kreasi masakan berbahan sayuran dan tempe bertujuan agar perempuan dapat memanfaatkan secara maksimal resep olahan pangan lokal.
"Kita berharap hidangan tempe atau sayuran bisa dimodifikasi dengan inovasi di tangan terampil ibu-ibu agar bisa disajikan begitu bagus dan nikmat. Mudah-mudahan ini menjadi kekuatan pangan lokal di Kabupaten Bekasi," katanya.
Ida berharap dengan lomba kreasi olahan sayuran dan tempe ini dapat menambah khasanah makanan tradisional dan juga sebagai makanan khas daerah.
"Dengan tidak mengurangi standar gizi yang memenuhi, ternyata dengan uang Rp50 ribu kaum perempuan bisa berkreasi, juga bisa memberikan hidangan menu kepada keluarganya dengan rasa yang tidak kalah luar biasa," ucapnya.
Beberapa kriteria penilaian yang ditentukan di antaranya make up, aksesoris, busana serta penampilan para model di atas panggung dan untuk kreasi masakan, penilaian berdasarkan cita rasa, inovasi masakan, dan kebersihan serta keseimbangan gizi. Pemenang akan diumumkan pada acara puncak peringatan Hari Kartini pada 22 April nanti.(KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019