Jakarta (Antaranews Megapolitan) - PT Pertamina (Persero) bersama Kementerian ESDM meresmikan empat SPBU Kompak BBM Satu Harga di Kepulauan Mentawai.
Keempat titik tersebut yaitu SPBU Siberut Utara 16.253.941, SPBU Sipora Selatan 16.253.921, SPBU Sangir Batanghari 15.277.031 dan SPBU Sangir Balai Janggo 16.277.770, berdasarkan data yang diterima Antara di Jakarta, Senin.
Empat lembaga penyalur ini merupakan lokasi BBM Satu Harga ke dua yang diresmikan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I pada 2019. Awal Februari lalu, dua lembaga penyalur BBM Satu Harga di Kepulauan Nias telah lebih dulu diresmikan.
Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar yang meresmikan lokasi BBM Satu Harga menjelaskan bahwa, BBM Satu Harga dapat mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia serta memberikan efek lanjutan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Mentawai dan Solok Selatan.
"Melalui harga BBM yang sama dengan daerah lain diharapkan kegiatan usaha menjadi lebih maju," ujar Archandra.
Acara dihadiri pula oleh Direktur Logistic, Supply Chain dan Infrastructure Pertamina, Gandhi Sriwidodo, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno , Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet dan General Manager Pertamina MOR I Agustinus Santanu. Pada kesempatan itu Wamen ESDM juga membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) kepada masyarakat di Kepulauan Mentawai.
Gandhi mengungkapkan, total terdapat 125 lembaga penyalur BBM Satu Harga di seluruh Indonesia. "Tahun ini secara nasional Pertamina menargetkan pendirian 39 lembaga penyalur BBM Satu Harga di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) yang sulit dijangkau karena keterbatasan infrastruktur," kata Gandhi.
Sementara itu, Santanu menambahkan, empat SPBU Kompak Kepulauan Mentawai akan dipasok dari Terminal BBM (TBBM) Teluk Kabung. "Penyaluran dari TBBM menggunakan dua moda transportasi, kapal dan mobil tangki. Tidak mudah, karena jarak tempuh lebih dari 150 kilomter dengan waktu lebih dari 12 jam," tutur Santanu.
Adapun saat ini penyaluran kepada empat SPBU Kompak tersebut adalah 16.000 Liter per bulan untuk produk Bio Solar dan Premium, diluar Produk Non Subsidi.
Selain Premium dan Bio Solar, Pertamina juga memberikan opsi kepada masyarakat Kepulauan Mentawai yang memilih BBM berkualitas dengan menyediakan Pertalite.
Melalui hadirnya SPBU Kompak, masyarakat di Kecamatan Sipora Selatan, Siberut Utara, Sangir Batang Hari dan Sangir Balai Janggo dapat membeli BBM dengan harga yang sama dengan daerah lain. Yaitu Premium Rp 6.450,- per liter, dan Solar seharga Rp 5.150,- per liter.
"Kami berharap beroperasinya SPBU Kompak akan memberikan dampak positif bagi perekonomian di Kepulauan Mentawai," kata Santanu.
Editor berita: A. Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Keempat titik tersebut yaitu SPBU Siberut Utara 16.253.941, SPBU Sipora Selatan 16.253.921, SPBU Sangir Batanghari 15.277.031 dan SPBU Sangir Balai Janggo 16.277.770, berdasarkan data yang diterima Antara di Jakarta, Senin.
Empat lembaga penyalur ini merupakan lokasi BBM Satu Harga ke dua yang diresmikan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I pada 2019. Awal Februari lalu, dua lembaga penyalur BBM Satu Harga di Kepulauan Nias telah lebih dulu diresmikan.
Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar yang meresmikan lokasi BBM Satu Harga menjelaskan bahwa, BBM Satu Harga dapat mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia serta memberikan efek lanjutan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Mentawai dan Solok Selatan.
"Melalui harga BBM yang sama dengan daerah lain diharapkan kegiatan usaha menjadi lebih maju," ujar Archandra.
Acara dihadiri pula oleh Direktur Logistic, Supply Chain dan Infrastructure Pertamina, Gandhi Sriwidodo, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno , Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet dan General Manager Pertamina MOR I Agustinus Santanu. Pada kesempatan itu Wamen ESDM juga membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) kepada masyarakat di Kepulauan Mentawai.
Gandhi mengungkapkan, total terdapat 125 lembaga penyalur BBM Satu Harga di seluruh Indonesia. "Tahun ini secara nasional Pertamina menargetkan pendirian 39 lembaga penyalur BBM Satu Harga di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) yang sulit dijangkau karena keterbatasan infrastruktur," kata Gandhi.
Sementara itu, Santanu menambahkan, empat SPBU Kompak Kepulauan Mentawai akan dipasok dari Terminal BBM (TBBM) Teluk Kabung. "Penyaluran dari TBBM menggunakan dua moda transportasi, kapal dan mobil tangki. Tidak mudah, karena jarak tempuh lebih dari 150 kilomter dengan waktu lebih dari 12 jam," tutur Santanu.
Adapun saat ini penyaluran kepada empat SPBU Kompak tersebut adalah 16.000 Liter per bulan untuk produk Bio Solar dan Premium, diluar Produk Non Subsidi.
Selain Premium dan Bio Solar, Pertamina juga memberikan opsi kepada masyarakat Kepulauan Mentawai yang memilih BBM berkualitas dengan menyediakan Pertalite.
Melalui hadirnya SPBU Kompak, masyarakat di Kecamatan Sipora Selatan, Siberut Utara, Sangir Batang Hari dan Sangir Balai Janggo dapat membeli BBM dengan harga yang sama dengan daerah lain. Yaitu Premium Rp 6.450,- per liter, dan Solar seharga Rp 5.150,- per liter.
"Kami berharap beroperasinya SPBU Kompak akan memberikan dampak positif bagi perekonomian di Kepulauan Mentawai," kata Santanu.
Editor berita: A. Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019