Bogor (Antaranews Megapolitan) - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Arif Satria mengatakan pembangunan sektor agro-maritim saat ini menghadapi tangan krusial yakni regenerasi.

"Kita saat ini sedang menghadapi krisis regenerasi pelaku-pelaku dalam bidang agro-maritim," kata Arif, dalam Diskusi Semangat Pemuda bertajuk Pemuda di Era Agro-Maritim 4.0 yang berlangsung di Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor Jawa Barat, Sabtu.

Krisis regenerasi khusus di pertanian, lanjutnya, tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara maju seperti Amerika usia petani di atas 58 tahun, lalu Jepang usia petaninya di atas 65 tahun.

"Indonesia relatif lebih muda di atas 45 tahun," katanya.

Menurutnya, di negara maju sudah menghadapi krisis regenerasi tersebut dengan melakukan intesifikasi dengan teknologi, menggunakan 4.0. Ini sudah diberlakukan oleh petani di Australia, dan Malaysia.

Menghadapi tantangan tersebut, lanjut Arif, IPB memiliki tanggungjawab modal untuk menyiapkan sebuah model agar regenerasi tercipta.

"Karena IPB sudah menetapkan diri sebagai perguruan tinggi socio-technopreneurship yang mampu mendorong inovasi dan teknologi untuk masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, proses regenerasi dipercepat dengan melibatkan perguruan tinggi pertanian, dan keluatan lainnya yang ada di Indonesia untuk menghasilkan pelaku-pelaku pertanian-kelautan yang tangguh.

"Kebutuhan ke depan lulusan kita bisa menghasilkan produk yang efisien dan berdaya saing, tidak melanggar HAM produknya," katanya.

Arif memprediksikan dalam kurun waktu 20 tahun jumlah buruh tani berkurang. Untuk mengisi kekosongan tersebut teknologi menjadi jawab untuk mengganti kekurangan buruh tani.

"Dalam 15 tahun dari sekarang penting untuk kita mempersiapkan teknologi untuk menggantikan kelangkaan buruh. Ketika buruh sudah berkurang, teknologi harus siap," katanya.

Ketua Pusat Bencana-LPPM IPB, Yonvitren mengatakan, dalam rangka Sumpah Pemuda, IPB menggelar diskusi untuk mendorong peran serta pemuda di era agro-maritim 4.0.

"Momentum sumpah pemuda ini, IPB mendorong mahasiswa untuk meningkatkan perannya dalam era agro-maritim 4.0," kata Yonvitren.

Diskusi semangat pemuda ini menghadirkan sejumlah pembicara di antaranya, Rektor IPB, Dr Arif Satria, Dr Aji Hermawan Kepala LPPM-IPB, Dr Ario Damar, Kepala PKSPL-IPB, Dr Sofyan Sjaf Kepala PSP3 IPB, Amril S Rangkuti, Peneliti PKSPL-LPPM IPB.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018