Purwakarta (Antara Megapolitan) - Kementerian Pertanian akan meneliti program pendidikan peternakan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, agar bisa menerapkan program tersebut secara nasional.

"Program (pendidikan peternakan) di Purwakarta ini harus kita dukung dan saya langsung akan menynergikannya dengan program di kementerian," kata Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Surachman di sela Festival Ternak Unggul Kidang Pananjung di Purwakarta, Sabtu.

Terkait dengan program peternakan di tingkat kementerian, baru dilakukan "Agricultur Camp". Program ini dinilai belum cukup sebab di Purwakarta ternyata program yang sama lebih holistis karena terintegrasi dengan kurikulum pendidikan.

Sesuai dengan laporan yang diterima, kata dia, program pendidikan peternakan di Purwakarta yang sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir telah melahirkan bibit ternak domba bernama Garwa atau Garut Wanayasa.

Domba Garwa itu sendiri sebagai hasil penerapan pendidikan peternakan yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Purwakarta, yakni melalui inseminasi buatan atau kawin silang domba asal Garut dan domba asal Wanayasa, Purwakarta.

"Itu cukup bagus. Makanya, program yang telah dilaksanakan di Purwakarta ini akan diteliti untuk kemudian bisa dijadikan `pilot project` program peternakan tingkat nasional," kata dia.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan bahwa kurikulum peternakan dalam sistem pendidikan di daerahnya untuk menumbuhkan kecintaan para pelajar terhadap hewan ternak.

Selain pelajar di sekolah, para peternak di Purwakarta juga turut diadvokasi melalui pelatihan manajemen peternakan dalam pelaksanaan program tersebut.

Hal itu dilakukan karena aspek manajerial kurang dipahami para peternak lokal sehingga mereka lemah dalam pengelolaan hewan ternak yang mereka pelihara.

"Kalau di sekolah, kami buat inseminasi buatan agar tercipta bibit unggul. Kami tidak berhenti di situ, peternak juga termasuk ke dalam sasaran program ini. Mereka menjadi kuat dalam aspek manajemen peternakannya," kata Dedi.


Pewarta: M Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017