Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengunjungi areal persawahan dalam rangka memberikan penyuluhan kepada para petani di wilayah Desa Sukajadi, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Tenaga Ahli Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Nandang mengungkapkan kunjungan lapangan ini sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan dalam rangka mendukung program pertanian nasional.
"Kami juga ingin melihat dari dekat, mengecek langsung hasil panen dan progres sektor pertanian di wilayah ini," katanya di Kabupaten Bekasi, Sabtu.
Kunjungan lapangan ini turut dihadiri Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Mitra Bulog Cabang Karawang, LSM dan kelompok tani, Balai Penyuluhan Pertanian serta penyuluh lapangan hingga perangkat wilayah setempat.
Dalam kesempatan ini Nandang turut memberikan arahan dan evaluasi teknis terkait hasil panen serta pengelolaan lahan tanam guna meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Bekasi.
Menurut dia optimalisasi hasil panen ditentukan dari sejumlah indikator yang sudah mulai diperhatikan sejak penyiapan lahan tanam, mencakup tingkat kesuburan tanah, pemilihan benih padi hingga ketersediaan pasokan irigasi.
Perawatan selama masa tanam juga penting dilakukan, termasuk pemberian pupuk dan anti hama secara rutin serta penggunaan teknologi modern guna memudahkan serta mempercepat produktivitas petani.
"Yang tidak kalah penting adalah peran pemerintah daerah dalam mengakomodasi kebutuhan petani, termasuk tugas utama kami untuk memastikan kebutuhan petani tercukupi. Lalu peran Perum Bulog dengan menyerap hasil panen petani," katanya.
Sub Koordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dodo Hadi Triwardoyo mengatakan pemerintah daerah tahun ini menargetkan produksi gabah kering hingga mencapai 500.000 ton melalui 48.000 hektare lahan pertanian yang ada.
Ia menyatakan sejumlah langkah terus dilakukan guna memenuhi target produksi tahun ini sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional serta Astacita Presiden Prabowo Subianto pada sektor swasembada pangan.
Langkah strategis pertama melalui perbaikan infrastruktur pertanian seperti normalisasi saluran yang memiliki sedimentasi tinggi serta memastikan mesin pompa berikut selang air berfungsi dengan baik.
Pihaknya juga berupaya mengoptimalkan ketersediaan lahan pertanian dengan terus meningkatkan produktivitas panen pada setiap area persawahan yang ada, termasuk pemberian bantuan benih secara berkelanjutan.
Pemerintah daerah turut menjalin kerja sama dengan berbagai pihak mulai dari unsur TNI-Polri, balai besar wilayah sungai hingga perangkat daerah terkait seperti dinas sumber daya air, bina marga dan bina konstruksi untuk membantu petani meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
Dinas Pertanian juga telah menjalin kerja sama dengan Perum Bulog, Kodim 0509/Kabupaten Bekasi, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), serta Petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) untuk optimalisasi penyerapan hasil panen.
"Perum Bulog siap menyerap gabah kering panen dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. Dengan kepastian harga dan penyerapan gabah yang terjamin, kesejahteraan petani di Kabupaten Bekasi diharapkan semakin meningkat," ucapnya.
Sementara itu, Danramil 10/Sukatani Mayor Inf Usep Shirajusyar’i yang melakukan pendampingan memastikan prajurit TNI AD selalu siap mendukung program-program pemerintah, khususnya di bidang pertanian.
Dirinya menyatakan kehadiran prajurit dalam kegiatan ini merupakan bentuk nyata pengabdian TNI kepada rakyat untuk memastikan setiap kegiatan pertanian di wilayah binaan berjalan dengan aman, lancar dan mendapat dukungan penuh dari segenap pihak terkait.
"Kolaborasi lintas sektor seperti ini harus terus ditingkatkan karena pertanian adalah sektor strategis yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat," kata dia.