Peneliti yang juga Direktur Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai hasil studi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) yang menempatkan kinerja Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol. (Purn) Budi Gunawan sebagai yang terbaik merupakan hal yang layak, karena hasil kajian menggambarkan realitas kinerja para pembantu presiden saat ini.
"Dalam hal daya tanggap, misalnya, Kepala BIN, Panglima TNI, dan Kapolri, jelas yang terbaik karena memang setidaknya institusi itulah yang paling terdepan dalam mengatasi COVID-19 ini dari awal," kata Karyono Wibowo dalam keterangannya yang diterima di Depok, Jumat.
Lebih lanjut pria kelahiran Jawa Tengah itu mengapresiasi kinerja BIN di bawah kepemimpinan Budi Gunawan. "Selain profesional, Pak Budi Gunawan juga pemimpin yang punya hati. Ia selaras dengan roh pemerintahan Presiden Jokowi," katanya.
Baca juga: Pakar Pertahanan UI: Wajar kinerja Kepala BIN dinilai terbaik
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menyebutkan bahwa kajian pandangan pakar itu merupakan hasil riset kualitatif dan wawancara mendalam terhadap sejumlah pakar untuk memotret performa kabinet Indonesia Maju Jilid II yang dilakukan selama Januari-Juni 2021 yang dikuantifikasi secara sederhana untuk mendapatkan pengukuran yang pasti.
LPI mengukur kinerja kabinet dalam merespons wabah COVID-19. Hasilnya Kepala BIN Budi Gunawan meraih skor 99 dalam skala 0-100 disusul Panglima TNI dan Kapolri yang sama-sama meraih nilai 98. Di tangga berikut, ada Menkopolhukam Mahfud MD (96), Menteri Agama Yaqut Cholil (95), Menteri BUMN Erick Tohir (94), Menteri Sosial Risma (93), dan Mendagri Tito Karnavian (91).
Baca juga: Kinerja Budi Gunawan Berhasil Atau Tidak, Hanya Jokowi Yang Behak Menilai
Meski sejumlah kepala lembaga dan menteri meraih apresiasi yang baik, ternyata sebagian besar menteri dalam kajian LPI justru belum optimal dalam menangani pandemi sebagaimana arahan Presiden Jokowi.
Hal itu terungkap dalam data 63 persen anggota kabinet lemah dalam aspek daya tanggap atau responsiveness. Dalam aspek leadership, ada 41 persen yang masih lemah, dan terdapat 46 persen anggota kabinet yang gagal membuat terobosan kebijakan di lingkungan kementerian/kelembagaan.
Baca juga: Pengamat: Jangan terjebak capres karena hasil survei
Baca juga: Survei: Mayoritas elite percaya kepada Jokowi mampu tangani COVID-19
Baca juga: Prabowo, Ganjar dan Ridwan Kamil masuk "Top Three 2024"
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Dalam hal daya tanggap, misalnya, Kepala BIN, Panglima TNI, dan Kapolri, jelas yang terbaik karena memang setidaknya institusi itulah yang paling terdepan dalam mengatasi COVID-19 ini dari awal," kata Karyono Wibowo dalam keterangannya yang diterima di Depok, Jumat.
Lebih lanjut pria kelahiran Jawa Tengah itu mengapresiasi kinerja BIN di bawah kepemimpinan Budi Gunawan. "Selain profesional, Pak Budi Gunawan juga pemimpin yang punya hati. Ia selaras dengan roh pemerintahan Presiden Jokowi," katanya.
Baca juga: Pakar Pertahanan UI: Wajar kinerja Kepala BIN dinilai terbaik
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menyebutkan bahwa kajian pandangan pakar itu merupakan hasil riset kualitatif dan wawancara mendalam terhadap sejumlah pakar untuk memotret performa kabinet Indonesia Maju Jilid II yang dilakukan selama Januari-Juni 2021 yang dikuantifikasi secara sederhana untuk mendapatkan pengukuran yang pasti.
LPI mengukur kinerja kabinet dalam merespons wabah COVID-19. Hasilnya Kepala BIN Budi Gunawan meraih skor 99 dalam skala 0-100 disusul Panglima TNI dan Kapolri yang sama-sama meraih nilai 98. Di tangga berikut, ada Menkopolhukam Mahfud MD (96), Menteri Agama Yaqut Cholil (95), Menteri BUMN Erick Tohir (94), Menteri Sosial Risma (93), dan Mendagri Tito Karnavian (91).
Baca juga: Kinerja Budi Gunawan Berhasil Atau Tidak, Hanya Jokowi Yang Behak Menilai
Meski sejumlah kepala lembaga dan menteri meraih apresiasi yang baik, ternyata sebagian besar menteri dalam kajian LPI justru belum optimal dalam menangani pandemi sebagaimana arahan Presiden Jokowi.
Hal itu terungkap dalam data 63 persen anggota kabinet lemah dalam aspek daya tanggap atau responsiveness. Dalam aspek leadership, ada 41 persen yang masih lemah, dan terdapat 46 persen anggota kabinet yang gagal membuat terobosan kebijakan di lingkungan kementerian/kelembagaan.
Baca juga: Pengamat: Jangan terjebak capres karena hasil survei
Baca juga: Survei: Mayoritas elite percaya kepada Jokowi mampu tangani COVID-19
Baca juga: Prabowo, Ganjar dan Ridwan Kamil masuk "Top Three 2024"
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021