Bogor, (Antaranews Bogor) - Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Haryono Suyono mengusulkan pembentukan relawan penyuluh oleh Sekolah Tinggi Perikanan (STP) yang akan diturunkan untuk membantu pengembangan masyarakat melalu Posdaya.
"Ini untuk mengoptimalkan jumlah penyuluh perikanan yang masih terbatas," kata Haryono saat menghadiri Seminar Penyuluh Perikanan di Sekolah Tinggi Perikanan, Cikaret, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Haryono menjelaskan, relawan penyuluh perikanan tersebut dibentuk melalui "sekolah tanpa dinding" yang secara tidak langsung dibentuk oleh mahasiswa-mahasiswa STP Cikaret yang diturunkan ke lapangan pada saat menjalani kuliah kerja nyata (KKN).
"Saya sudah melakukan persetujuan dengan Kepala Badan SDM Kelautan Perikanan dan Kepala STP, agar penyuluh-penyuluh diturunkan di setiap desa, terutama di Posdaya yang sudah ada," kata Haryono.
Secara teknis, lanjut Haryono, pihaknya akan membuat jadwal bagi mahasiswa STP pada saat semester tiga dan empat yang akan melakukan praktek di desa, agar disalurkan ke tingkat-tingkat Posdaya.
Begitu juga dengan mahasiswa semester tujuh dan delapan yang melakukan KKN lebih dari satu bulan dapat ditempatkan di setiap Posdaya, memberikan pendampingan dan pelatihan agar dapat menghasilkan anak-anak muda desa menjadi semacam penyuluh dengan praktek.
"Sehingga dengan sendirinya dengan praktek tersebut selama satu bulan didampingi oleh mahasiswa STP yang KKN, akan menghasilkan penyuluh-penyuluh relawan dengan model "kuliah tanpa dinding" itu," ujarnya.
Lebih lanjut Haryono menjelaskan jumlah penyuluh yang tersedia tidak hanya tamatan dari STP tetapi juga hasil ajaran mahasiswa saat melakukan KKN atau diinisiasi oleh mahasiswa semester tiga yang sudah mulai kerja praktek.
Menurut Haryono model tersebut bila diterapkan secara konsisten, karena memberikan pendampingan selama satu bulan, dapat mendorong lahirnya bibit-bibit penyuluh dari kalangan masyarakat.
"Dengan begitu jumlah penyuluh-penyuluh perikanan bertambah dengan baik. Seperti yang dikatakan Kepala Badan SDM Kelautan dan Perikanan, tugas penyuluh tidak hanya untuk meningkatkan produksi, tetapi dapat menjadi inspirasi dan telada bagi masyarakat agar mampu mengubah dirinya menjadi lebih mandiri, kuat dan sejahtera," katanya.
Ia mengatakan, dengan model pendampingi tersebut bukan hanya menambah jumlah penyuluh perikanan tetapi lebih dari itu, lahirnya budaya untuk senang memelihara dan memproduksi ikan yang bertambah luas.
"Kalau budaya memproduksi bertambah luas, dengan sendirinya masing-masing produsen akan menjual hasilnya, dengan sendirinya akan menjadi kampanye dan motivator orang untuk makan ikan. Dan dengan sendirinya jumlah komunitas yang makan ikan akan bertambah banyak, dan kalau bertambah banyak harga ikannya juga bertambah tinggi, nah ujungnya pendapatan peternak ikan akan meningkat," katanya.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Damandiri tersebut mengatakan, tugas penyuluh berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia di masyarakat khususnya pedesaan sebagai wilayah yang masih memerlukan pendampingan agar mampu mandiri, kuat dan sejahtera.
Dikatakannya, dalam pengembangan sumber daya manusia, khususnya desa, ada beberapa program yang dapat dilakukan salah satunya adalah Posdaya yakni program yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi-fungsi keluarga, mendorong keluarga untuk mampu membangun dirinya.
"Sehingga meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi berbagai permasalahan, mendorong peningkatan mutu keluarga serta mendorong terpeliharanya infrastruktur sosial berdasarkan kearifan budaya lokal, sehingga memperkuat keutuhan sebagai bangsa Indonesia," kata Haryono.
Optimalkan Peran
Sejalan dengan itu, Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB Dr Arif Satria menilai Posdaya merupakan wadah yang dapat dimanfaatkan oleh penyuluh dalam mengoptimalkan perannya.
"Posdaya itu wadah, di desa ada namanya Posdaya dan itu bisa dimanfaatkan oleh penyuluh untuk forum pertemuan," kata Arif.
Arif menambahkan, tantangan kedepan penyuluh perikanan adalah melahirkan penyuluh yang mampu memberi dan menjadi contoh teladan bagi masyarakat yang didampinginya. Dengan kata lain penyuluh harus memiliki keterampilan lain seperti kemampuan berwirausaha sehingga apa yang dikembangkannya dapat dicontoh dan ditiru oleh masyarakat dampingannya.
Hal ini dikarenakan pola masyarakat yang lebih menyukai melihat contoh dari pada hanya diberi pendampingi secara "lisan". Fakta di lapangan, belum banyak penyuluh yang memiliki keterampilan atau mental wirausaha masih rendah.
"Oleh karena itu, perlu kita mendorong penyuluh yang punya mental berwirausaha. Rekruitmen penyuluh kedepan harus punya mental kewirausahaan, sehingga bisa usaha dengan usahanya masyarakat akan mudah meniru, karena masyarakat perlu eksperimen untuk bisa menerima informasi baru," katanya.
Haryono dorong terbentuknya relawan penyuluh perikanan
Rabu, 8 Oktober 2014 10:06 WIB