Bogor, (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, berkomitmen akan mengembalikan fungsi Jalan MH Salmun sebagai ruas jalan dengan membersihkan serta menata kembali kawasan tersebut dan mencegah pedagang berjualan kembali.
Langkah mengembalikan fungsi Jalan MH Salmun dengan melakukan aksi berbenah yang diikuti sekitar 500 orang warga terdiri atas anggota Satpol PP, DLLAJ, petugas kebersihan, TNI, Polri, Pramuka dan sejumlah komunitas yang ada di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan, pihaknya akan mengawal ketat kawasan MH Salmun agar tidak lagi dijadikan tempat berjualan oleh para pedagang musiman.
"Di sini akan kita dirikan empat posko penjagaan, mulai dari ujung jalan sampai pertengahan, akan ada petugas Satpol PP, Polisi dan TNI yang menjaga kawasan ini agar bersih dari pedagang," kata Bima.
Bima mengatakan, komitmen Pemerintah Kota Bogor ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dari semua pihak. Oleh karena dukungan dari TNI, Polri serta Satpol PP dan masyarakat Kota Bogor untuk mengawal penataan Bogor menjadi lebih tertib dan bersih.
Menurut Wali Kota, pihanya telah berkoordinasi dengan perwakilan pedagang yang ada di MH Salmun, agar program pemulihan zona bebas PKL tidak menghalangi warga untuk mencari nafkah.
"Akan ada relokasi, kita sudah bicarakan ini. Tapi dimana lokasinya masih kita bahas, yang pasti sudah kita siapkan," kata Bima.
Untuk mencegah perpindahan pedagang dari satu tempat ke tempat yang lainnya, Bima mengatakan, pihaknya tegas untuk menata para pedagang kaki lima dengan pengawasan ketat aparat berwajib seperti Satpol PP, Polisi dan TNI.
Menurutnya, persoalan PKL menjadi masalah di seluruh daerah di Indonesia. Contohnya di DKI Jakarta yang pemerintah provinsinya keras dalam menertibkan PKL yang melanggar hukum.
Bima mengatakan ketegasan Pemprov DKI Jakarta tidak memberikan tempat untuk PKL, hal ini dikhawatirkan, jika tidak ada ketegasan dari Pemerintah Kota Bogor maka wilayah Bogor akan dipenuhi oleh PKL.
Ia mencontohkan seperti malam takbiran adanya pasar tumpah dimana pedagang tidak hanya berasal dari Kota Bogor tetapi kebanyakan datang dari luar Kota Bogor seperti Sukabumi, Depok dan Bekasi.
"Jika kita akomodatif seluruh tempat di Kota Bogor ini tidak cukup untuk PKL. Makanya dilakukan pendataan, pembinaan, berapa jumlah PKL yang sudah lama berjualan di Kota Bogor akan kita akomodir agar tidak ada ruang lagi bagi PKL baru, karena kita tidak ingin Bogor jadi lautan PKL, terlebih lagi urbanisasi pasca lebaran," kata Bima.
Sementara itu, Ahmad (33) salah satu pedagang sembako yang sudah berjualan di jalan MH Salmun selama 10 tahun mendukung program Pemerintah Kota Bogor untuk menertibkan PKL dan membersihkan kawasan tersebut.
"Ya dukunglah apalagi untuk kebersihan, sangat bagus. Karena PKL itu kerap meninggalkan sampah, mereka berjualan seenaknya dipinggir jalan, kadang kami pedagang yang sudah nyewa tempat disini jadi kalah saing, karena mereka berjualan dipinggir jalan," katanya.
Ahmad berharap Pemerintah Kota Bogor benar-benar membuktikan komitmennya untuk memulihkan jalan MH Salmun menjadi lebih bersih tertib dan indah bebas dari PKL.
Jalan MH Salmun juga dikenal dengan kawasan cagar budaya karena banyak bangunan lama yang bersejarah terdapat di wilayah tersebut seperti Jembatan Anyar. Aksi berbenah jalan MH Salmun mendapat dukungan dari warga Ardio Ciwaringin yang memasang spanduk di sekitar lokasi mendukung program zona bersih pedagang kaki lima.
Pemkot Bogor pulihkan fungsi jalan MH Salmun
Minggu, 3 Agustus 2014 20:33 WIB