Bogor (Antaranews Bogor) - Rektor Institut Pertanian Bogor Prof Herry Suhardiyanto, M.Sc mengatakan pembangunan pendesaan harus menjadi prioritas karena sektor pertanian merupakan instrumen yang efektif untuk pemerataan karena lokasinya tersebar.
Hal itu disampaikannya dalam kata sambutan sidang terbuka wisuda pendidikan sarjana dan pascasarjana tahun akademik 2013/2014, di Kampus Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
"Saya memadang akar kesenjangan ekonomi adalah karena selama ini kita menempatkan sektor pertanian bukan sebagai urusan utama dalam pembangunan nasional," ujar Rektor.
Rektor menyebutkan, penduduk yang menggantungkan mata pencahariannya di bidang pertanian sangat besar. Pembangunan pendesaan harus menjadi prioritas, dan salah satu fokus utamanya pembangunan sektor pertanian yang terintegrasi kuat dengan industri.
"Pembangunan pertanian hendaknya dimaknai tidak sekedar sektor hulu produksi melainkan sektor hilirnya," ujar Rektor.
Sektor hilir pertanian, lanjut Rektor, dengan pendekatan rantai nilai, secara signifikan telah menyerap lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah untuk petani dan berkontribusi pada perolehan devisa.
Dijelaskannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir menunjukkan kemajuan. Dengan laju pertumbuhan ekonomi berkisar 4,63 persen hingga 6,49 persen dan PDB sebesar Rp8241,86 Triliuan.
Angka ini membawa Indonesia menempati posisi 16 besar ekonomi dunia saat ini. Prestasi tersebut patut diapresiasi. Namun, demikian pertumbuhan ekonomi yang cepat tersebut belum diikuti dengan pemerataan.
Rektor menyebutkan, untuk mengupayakan pengembangan sektor pertanian yang terintegrasi kuat dengan industri, perlu didukung riset dan inovasi dari perguruan tinggi.
"Riset dan inovasi sangat diperlukan untuk mendorong transformasi ekonomi nasional menjadi "innovation driven economi", termasuk sektor pertanian," ungkap Rektor.
Dihadapan 800 wisudawan dan wisudawati IPB, Rektor mengatakan, Himpunan Alumni memiliki posisi strategis bagi IPB sebagai rekan yang penting dalam membangun bangsa dan negara pada umumnya dan almamater IPB khususnya.
Rektor berharap para alumni IPB dapat terus meningkatkan dan mengembangkan kerjasama yang telah ada untuk kemajuan almamater.
Menurut Rektor, hingga kini IPB telah memiliki 120.954 orang alumni.
"Kepada alumni IPB saya berpesan, selain harus cerdas, berilmu dan memiliki kompetensi yang mumpuni, serta memegang teguh lima nilai-nilai utama IPB yakni integritas, respek, tanggung jawab, inklusif, dan unggul," ujar Rektor.
Sementara itu, tepat hari ini IPB mewisuda 800 alumninya yang terdiri dari 581 lulusan bergelar sarjana, 158 lulusan Magister Sains, 31 lulusan Magister Manajemen, 23 lulusan bergelar Doktor, dan enam lulusan Magister Profesional.
Lulusan sarjana yang diwisuda pada tahap ini berasal dari sembilan fakultas di lingkungan IPB.
Pada wisuda kali ini, juga diwisuda mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi angkatan pertama.
Dari 581 lulusan program sarjana, lulus terbaik tingkat IPB adalah Prisca Sari Paramudhita dari Program Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan IPK tertinggi 3,97 dan predikat "cum laude".
Rektor : Pembangunan pedesaan harus menjadi prioritas
Rabu, 25 Juni 2014 20:09 WIB