Tangerang (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Muhdorun mengatakan urban farming atau pertanian perkotaan memiliki manfaat dalam mengurangi jejak karbon transportasi pengiriman pangan.
"Urban farming juga dapat meningkatkan ketersediaan makanan segar dan organik di perkotaan serta mempromosikan keberlanjutnan lingkungan dan ketahanan pangan," kata Muhdorun di Tangerang, Jumat.
Oleh karena itu Muhdorun mengajak masyarakat Kota Tangerang untuk melakukan urban farming dimulai dari rumah sendiri, sehingga ketahanan pangan lokal di Kota Tangerang dapat terus terjaga.
Baca juga: TPA Bantar Gebang menggunung, Mahasiswa UT ciptakan Eco-Urban Farming
Baca juga: Pertanian perkotaan alternatif ketahanan pangan di DKI
Pasalnya salah satu upaya menjaga ketahanan pangan dan menghasilkan makanan lokal yang lebih sehat, urban farming dapat menjadi solusi.
Dengan memanfaatkan lahan yang ada di rumah, urban farming memudahkan masyarakat untuk mengonsumsi sayur dan buah yang sudah ditanam sendiri.
Ada beberapa metode urban farming seperti aquaponik, vertikultur, hidroponik, dan wall gardening.
"Dengan menanam sayur mayur dan buah-buahan secara mandiri dan organik di rumah, kita dapat mengetahui dan memaksimalkan proses penanaman agar saat panen menjadi makanan yang sehat," katanya
Baca juga: Mewujudkan ketahanan pangan dari pekarangan rumah
Ia juga menuturkan urban farming merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pertanian perkotaan.
"Masyarakat juga dapat berkolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) di wilayah masing-masing untuk belajar bercocok tanam," kata Muhdorun.
"Urban farming" dapat kurangi jejak karbon transportasi
Jumat, 17 Mei 2024 9:36 WIB
Urban farming juga dapat meningkatkan ketersediaan makanan segar dan organik di perkotaan serta mempromosikan keberlanjutnan lingkungan dan ketahanan pangan.