Bogor, 6/2 (ANTARA) - Ketua Umum Forum Komunikasi Pembangunan Indonesia (FORKAPI) Prof Aida Vitayala S Hubeis mengemukakan, penyuluh merupakan ujung tombak pembangunan pertanian dan perdesaan.
"Untuk itu semua pemangku kepentingan pertanian harus memperkuat peran penyuluh. Penyuluh yang selama ini tertidur pulas, perlu dibangunkan, dan didorong agar memperkuat perannya dalam mendampingi petani," katanya di Bogor, Jawa Barat, Senin.
Pada lokakarya bertema "Pemberdayaan Petani Berbasis Penyuluhan Pembangunan", guru besar IPB itu mengatakan bahwa pihaknya meyakini bila peran penyuluhan berjalan dengan baik, pembangunan pertanian dan perdesaan akan menggeliat, sehingga kualitas produk pertanian akan meningkat.
Sektor pertanian harus maju dan bisa menyejahterakan petani. Kalau pertanian maju, seharusnya warga di Kabupaten Bogor tidak perlu ke Jakarta untuk mencari pekerjaan, karena lapangan pekerjaan di Bogor sudah banyak tersedia,¿ katanya.
Selain itu, Aida juga menyarankan agar para pemangku kepentingan pertanian meningkatkan sinerginya dalam membangun pertanian.
Dalam kaitan ini, para penyuluh, petani, pengusaha agribisnis, dinas pertanian, dan para akademisi pertanian, perlu menyinkronkan persepsi, dan menyamakan langkah dalam memperkuat pertanian ke depan.
Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ahmad Sulaeman mengatakan, sarjana pertanian perlu dilibatkan dalam membangun desa.
"Sarjana pertanian perlu dilibatkan untuk membangun pertanian dan mengembangkan desa," katanya.
Ahmad Sulaeman menyerukan para pemangku kebijakan pertanian, baik di daerah maupun pusat agar melibatkan para sarjana pertanian dalam mengembangkan pertanian dan perdesaan.
Pihaknya pernah menyampaikan masukan kepada Anton Apriantono saat menjabat sebagai Menteri Pertanian terkait pentingnya pelibatan sarjana pertanian dalam penguatan pertanian maupun pembangunan desa.
"Sebagus apapun program pertanian tidak akan berjalan dengan baik kalau tidak melibatkan penyuluh. Selama ini penyuluh kurang banyak berperan dalam memberdayakan petani. Karena itu, sarjana pertanian perlu dilibatkan sebagai tenaga penyuluh, sebagai pendamping petani," katanya.
Sedangkan Kepala Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Bogor Siti Farikhah mengatakan, dalam upaya memperkuat peran penyuluh pertanian ke depan, pihaknya telah menggagas sejumlah program kerja yang dapat mengoptimalkan peran penyuluh.
"Kami akan berupaya meningkatkan sarana dan prasarana penyuluhan, serta memperkuat kapasitas SDM penyuluh," katanya.
Program-program lainnya, yaitu berupa peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan kemampuan lembaga petani, pendukung manajemen usaha tani, penguatan klmbagaan penyuluhan, pemberdayaan lembaga penyuluhan swadaya, pendukung minapolitan, lomba kelompok pertanian, perikanan dan kehutanan.
Andi J