Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor mengaktifkan Satgas Ciliwung untuk membersihkan sampah-sampah yang menumpuk di aliran Sungai Ciliwung di Kota Bogor.
Sungai Ciliwung mengalir dari Bogor ke Jakarta. Kalau di aliran Sungai Ciliwung banyak sampah maka terjadi pendangkalan dan aliran sungai menjadi tersendat.
"Risikonya mudah terjadi banjir dan longsor di Bogor," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto di Kota Bogor, Senin.
Baca juga: Tim gabungan bersihkan sampah Kali Ciliwung di Bogor
Menurut Bima Arya, musim hujan sudah tiba. Karena itu, Satgas Ciliwung juga harus lebih aktif membersihkan sampah-sampah yang menumpuk di aliran Sungai Ciliwung di Kota Bogor.
Satgas Ciliwung Kota Bogor terdiri atas anggota TNI, Satpol PP, petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), serta Komunitas Peduli Ciliwung.
Bima Arya menambahkan, upaya lainnya yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor untuk mengantisipasi musim hujan adalah dengan mengelola sampah di Kota Bogor, yakni membuang sampah secara rutin ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Galuga di Bogor.
Baca juga: Bima Arya ajak warga kelola sampah dengan benar
Menurut dia, volume sampah di Kota Bogor ada sekitar 600 ton per hari. Tapi tidak semuanya dibuang ke TPA Galuga karena ada sampah plastik yang dimanfaatkan untuk kebutuhan lain.
Di Kota Bogor ada bank sampah yang mengelola sampah plastik untuk dimanfaatkan menjadi kebutuhan lain. "Bank-bank sampah ini tersebar di sejumlah lokasi," katanya.
Baca juga: Waduh, ada limbah medis terapung di Sungai Ciliwung
Pemkot Bogor aktifkan Satgas Ciliwung
Selasa, 29 Oktober 2019 9:22 WIB
Wali Kota Bogor, Bima Arya terjun langsung pada kegiatan bersih-bersih di bantaran Sungai Ciliwung bersama ratusan anggota Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Bogor, di Kawasan Pasar Jambu Dua Blok A, Kota Bogor, Sabtu pagi (20/07/2019). (Megapolitan.Antaranews.Com/Foto: Humas Pemkot Bogor).
Risikonya mudah terjadi banjir dan longsor di Bogor.
