Bogor, 17/1 (ANTARA) - Perajin batik asli Kota Bogor berkomitmen memperluas pangsa pasar lokal, nasional dan internasional agar lebih dikenal masyarakat di Tanah Air dan wisatawan mancanegara.
"Untuk mengembangkan pangsa pasar tersebut, para pengusaha dan perajin juga berharap penggunaan batik menjadi bagian dari tradisi masyarakat," kata pengelola "Batik Tradisiku" Siswaya di Bogor, Selasa.
Ia mengatakan, memasuki usianya yang ke-4, "Batik Tradisiku" mampu mandiri dan terus mengembangkan pangsa pasar.
"Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi dan peluang pasar agar lebih dikenal masyarakat luas," katanya.
Dalam memperingati hari jadi "Batik Tradisiku" itu Siswaya mengundang sejumlah tokoh masyarakat dan budayawan untuk menghadiri sarasehan di galerinya di Jalan Salak Nomor 2 Tanah Sareal Kota Bogor.
Dalam sarasehan tersebut Siswaya menceritakan perjalanan "Batik Tradisiku" di Kota Bogor.
"Selama empat tahun berdiri, usaha 'Batik Tradisiku' berkembang pesat. Galeri yang selama setahun ini mengontrak, sekarang sudah menjadi milik sendiri," katanya.
Menurut dia, semua keberhasilan ini berkat doa dan dukungan seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah, pihak swasta maupun dan peran media.
Ia mengatakan, pada awal pembentukan "Batik Tradisiku", pemasaran batik Bogor hanya dilakukan oleh Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) untuk seragam anggotanya.
"Namun seiring perjalanan waktu, batik Bogor buatan rumah produksi 'Batik Tradisiku' telah dikenal masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini pelanggan batik datang dari berbagai kalangan, mulai dari pegawai negeri sipil hingga pelajar baik di kota maupun Kabupaten Bogor.
"Sebagian besar mereka sudah menggunakan batik Bogor. Namun saya berharap tidak hanya digunakan di tingkat kota dan Kabupaten Bogor," katanya.
Siswaya menginginkan batik Bogor juga dikenal seluruh masyarakat Indonesia, bahkan dapat memasuki pangsa pasar internasional.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Bogor Bagus Karyanegara mengapresiasi keberhasilan "Batik Tradisiku" membudayakan batik Bogor kepada masyarakat luas.
Menurut dia, keberadaan "Batik Tradisiku" akan menambah daya tarik para wisatawan baik nusantara maupun mancanegara datang ke Kota Bogor.
"Ini bukti bahwa semakin banyak objek wisata yang bisa dijual di Kota Bogor. Selain itu, ada cenderamata yang bisa ditawarkan kepada para wisatawan yang datang ke kota ini," katanya.
Selain itu, kata Bagus, keberadaan "Batik Tradisiku" dapat membuka peluang kerja dan mengurangi jumlah pengangguran di Kota Bogor.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor Eddy S Warsa berharap sarasehan ini menghasilkan ide dari para budayawan dan seniman untuk memperkaya motif batik.
"Kalau batik Bogor semakin dicintai berarti kita telah menghargai hasil karya anak negeri," katanya.
Laily R