Karawang (Antara) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat mewaspadai serangan penyakit anthrax atau radang limpa terhadap hewan ternak menjelang Hari Raya Idul Adha 1434 Hijriyah.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan Kabupaten Karawang, Kadarisman, Rabu mengatakan beberapa tahun lalu Karawang merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang endemis anthrax.
Atas hal tersebut pihaknya akan mewaspadai serangan penyakit tersebut terhadap hewan ternak seperti sapi, kambing dan domba menjelang Hari Raya Idul Adha.
"Karawang ini dinyatakan sebagai daerah endemis pada beberapa tahun lalu. Tetapi kita juga harus terus mewaspadai serangan penyakit itu," kata Kadarisman.
Penyakit anthrax atau radang limpa sendiri merupakan salah satu penyakit zoonosis. Penyakit zoonosis berarti dapat menular dari hewan ke manusia.
Penyakit ini hampir setiap tahun selalu muncul di daerah endemis, yang akibatnya dapat membawa kerugian bagi peternak dan masyarakat luas.
Sementara itu, menjelang Hari Raya Idul Adha, Pemkab Karawang melalui Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan setempat membentuk Tim Evaluasi Hewan Kurban, bertugas mengecek kondisi hewan ternak yang akan menjadi hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha.
"Tim Evaluasi Hewan Kurban itu terdiri atas perwakilan UPTD, BP3K dan para penyuluh," katanya.
Dikatakannya, tugas Tim Evaluasi Hewan Kurban itu ialah melakukan monitoring hewan kurban dari berbagai ancaman penyakit hewan ternak.
Selain itu, juga memastikan hewan ternak yang akan dikurban kondisinya sehat dan sesuai dengan ketntuan yang ditetapkan secara syar`i.
Menurut dia, Tim Evaluasi Hewan Kurban tersebut sudah turun ke lapangan melakukan pemeriksaan hewan ternak kurban yang dijual di lapak-lapak yang tersebar di seluruh wilayah sekitar Karawang.
Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan Karawang akan memasang label sehat terhadap hewan kurban yang kondisinya benar-benar sehat.
Karawang waspadai serangan penyakit anthrax
Rabu, 9 Oktober 2013 19:57 WIB
"Karawang ini dinyatakan sebagai daerah endemis pada beberapa tahun lalu. Tetapi kita juga harus terus mewaspadai serangan penyakit itu,"