Bogor, Jawa Barat (ANTARA) - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Bogor menggelar seminar nasional dengan tema "Peningkatan jiwa nasionalisme dan toleransi serta strategi menghadapi faham radikalisme pada kalangan generasi muda" di Bogor, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (16/3/2019).
Seminar Nasional GMKI tersebut menghadirkan tiga pembicara, yakni Wakil Rektor I Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Ir Drajat Martianto MSc, Kasi Penanganan Masalah Strategis Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bogor, Drs Muhammad Isa, dan Kasubag Humas Polresta Bogor Kota, AKP Silfia Sukma Rosa SH SIK.
Dalam seminar nasional itu para pembicara mengingatkan para generasi muda, bahwa istilah ‘radikal’ tidak selalu berkonotasi negatif, sehingga membahayakan bangsa, tetapi hanya radikalisme yang berujung pada sikap ekstrem yang mengancam keutuhan bangsa.
Menurut Drajat Martianto, bila semua penganut agama mau belajar lebih dalam tentang bagaimana ajarannya, maka tidak akan terjebak oleh radikalisme yang mengatasnamakan agama.
Sementara itu menurut Muhammad Isa, akar radikalisme agama yang negatif adalah empat faktor, yaitu faktor keadilan karena kebutuhan yang tidak terpenuhi, pemahaman dan penghayatan nilai, faktor semangat persatuan, dan pemahaman dalam menjalankan demokrasi.
Sebaliknya, Silfia Sukma Rosa berbicara lebih gamblang, antara lain dengan mengatakan bahwa radikalisme yang berkembang negatif saat ini bukan ajaran agama apapun, tetapi murni gerakan yang dibangun atas dasar politik dan ekonomi, tetapi agama dijadikan justifikasi untuk motif di atas.
Ironisnya generasi milenial zaman sekarang sangat rentan, karena ketidakpastian masa depan dan fase kestabilan psikologi, disorientasi budaya, dan nilai-nilai.
Dengan demikian, kata Silfia lebih lanjut, yang harus dilakukan adalah memperkuat jati diri orang Indonesia, jangan ke barat-baratan dan ketimur-timur tengahan.
Kegiatan seminar itu dihadiri pula oleh para aktifis kemahasiswaan dan kepemudaan, pegiat kemanusiaan gusdurian serta undangan umum lainnya, diakhiri dengan deklarasi perdamaian antar-umat beragama. (ANT-BPJ).
GMKI Bogor menggelar seminar nasional tentang radikalisme
Sabtu, 16 Maret 2019 17:40 WIB
Radikalisme yang berkembang negatif saat ini, bukan ajaran agama apapun, tetapi murni gerakan yang dibangun atas dasar politik dan ekonomi, tetapi agama dijadikan justifikasi.