Bandar Lampung (ANTARA) - Usai peresmian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) oleh Presiden Jokowi, Jumat (8/3/19) Menteri BUMN Rini Soemarno mendorong dunia usaha, terutama BUMN untuk memaksimalkan aset yang dimulai dengan memanfaatkan keberadaan JTTS. Salah satunya, mendorong PTPN VII dan PT Pelindo (Indonesian Port Corporation,) untuk membangun kawasan industri.
“Jalan tol ini dikebut untuk melancarkan distribusi logistik antar daerah. Nah, PTPN VII kan punya lahan luas di pinggir JTTS ini. PT Pelindo juga punya Pelabuhan Internasional Panjang. Nanti kita dorong untuk bersinergi bikin kawasan industri atau terminal logistik, sehingga distribusinya dari jalan tol langsung ke pelabuhan. Dan ini merupakan bagian dari visi ke depan,” kata dia saat meninjau JTTS sebelum diresmikan Presiden, Jumat pagi.
Pada peresmian di pintu Tol Natar, Presiden Joko Widodo mengatakan, JTTS ruas Bakauheni—Terbanggi Besar merupakan tol terpanjang dengan proses pembangunan tercepat di Indonesia saat ini. Dengan panjang 140 kilo meter, kata Jokowi, JTTS ruas ini dikerjakan dari nol penentuan lokasi pada 2014 dan rampung dalam empat tahun.
Selain Rini, hadir pada peresmian itu, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, dan pejabat lain.
Seremonial itu sekaligus peresmian dua dermaga eksekutif di Merak dan Bakauheni. Rini menjelaskan, pekerjaan selanjutnya adalah mengoptimalkan pemanfaatan jalan tol agar meningkatkan mobilitas ekonomi kawasan.
Dalam pembangunan JTTS, Rini menyebut sinergi empat BUMN Karya, yakni, PT Hutama Karya, PT PP, PT Adhi Karya, dan PT Waskita Karya.
“Setelah empat BUMN Karya ini selesai membangun JTTS, berikutnya harus disinergikan dengan BUMN lainnya. Misalnya antara lain PTPN dan Pelindo ini,” kata dia.
Meskipun sudah diresmikan dan langsung dioperasikan, Rini mengatakan sarana pendukung operasional jalan tol belum tersedia lengkap. Salah satunya adalah rest area atau tempat berhenti/ beristirahat bagi pengguna jalan.
Rini menyebutkan, PTPN VII yang memilik beberapa lahan dan bersentuhan langsung dengan JTTS bisa dikerjasamakan untuk dibangun rest area. Rest area yang dibangun, kata dia, tidak sekadar untuk peristirahatan pelintas, tetapi menjadi salah satu destinasi wisata dengan berbagai wahana.
“Konsep rest area kita nantinya akan dibuat lebih luas dan bukan sekadar tempat rehat. Jadi, di rest area itu jadi tempat wisata yang menyediakan wahana-wahana yang menarik. Saya kira PTPN VII sebagai pemilik lahan bisa sinergi untuk ini,” kata dia.
Mengenai fasilitas di rest area, Rini mengatakan akan diisi oleh UKM di daerah setempat. Para pedagang, terutama padagang makanan, produk kerajinan, dan lainnya 90 persen akan mengakomodasi para pengrajin dan UKM lokal.
Usai acara peresmian jalan tol, Presiden Jokowi langsung bertolak ke Lampung Tengah. Sedangkan Menteri Rini sudah ditunggu ribuan generasi milenial dalam acara BUMN Milenial Festival 2019 di Gedung Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim.
Acara yang diisi dengan pameran, bursa kerja BUMN yang menawarkan 11.000 lowongan, seminar, dan hiburan itu diikuti lebih dari dua ribuan peserta dari beberapa perguruan tinggi di Lampung.
Saat menyampaikan pesan, Rini memotivasi ribuan peserta untuk berprestasi dan merebut posisi-posisi penting di BUMN. Rini juga memperkenalkan belasan petinggi BUMN, antara lain Direktur BI, Direktur PTPN Grup, Direktur Telkom, dan lainnya.
"Ini sengaja saya bawa para direktur dari BUMN ke sini agar bisa menjadi inspirasi bagi kalian. Saat ini, ada 140 BUMN di Indonesia. Asetnya lebih dari 8.000 triliun dan keuntungan setahun Rp180 triliun. Nantinya, kalau kalian bergabung di BUMN, kalian harus naikkan keuntungan menjadi Rp 500 triliun, ya,” kata Rini dengan gaya milenial.
Usai memberi arahan, Menteri Rini meninjau stand-stand pameran BUMN yang berada di depan gadung. Ia berharap, seluruh perusahaan BUMN memberi kontribusi maksimal untuk pembangunan nasional. (Humas PTPN VII/Ant).
Menteri BUMN dorong PTPN VII bangun kawasan industri
Jumat, 8 Maret 2019 22:35 WIB
Setelah empat BUMN Karya ini selesai membangun JTTS, berikutnya harus disinergikan dengan BUMN lainnya. Misalnya antara lain PTPN dan Pelindo ini.