Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi, Jawa Barat mengantisipasi penyebaran hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT) yang bisa merusak tanaman pertanian.
"Dari laporan yang masuk ke kami hama yang timbul pada musim tanam tahun ini berupa Blas, namun luasan lahan pertanian yang terkena hama tersebut tidak banyak dan sudah tertangani sehingga tidak ada tanama yang rusak apalagi sampai gagal panen," kata Kepala DKP3 Kota Sukabumi Kardina Karsoedi di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, biasanya pada musim penghujan ini serangan hama cukup rawan dan harus segera ditanggulangi jika tidak penyebaran cepat sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman khususnya padi.
Untuk hama yang?sering menyerang tanaman padi pada musim hujan yakni hawar daun bakteri, sundep, wereng batang cokelat, kutu kebul, hama blas dan tikus hama tersebut sering menyerang tanaman padi, setelah kemunculan daun kelima atau tanaman padi mulai membentuk anakan bersamaan dengan berkembangnya tunas baru sampai dengan fase berbunga.
Pihaknya juga sudah menerjunkan para penyuluh lapangan untuk membantu petani dalam penanganan hama mulai dari pencegahan hingga pemberantasan agar jangan sampai ada lahan pertanian yang rusak apalagi gagal panen.
"Antisipasi ini kami lakukan bertujuan agar produksi hasil pertanian khususnya padi bisa tetap normal apalagi musim hujan seperti ini biasanya petani memanfaatkannya dengan mempercepat masa tanam," tambahnya.
Di sisi lain, Kardina mengatakan lahan pertanian di Kota Sukabumi memang tidak terlalu luas dan bersisa tinggal 1.400 hektare lagi karena banyak yang beralih fungsi menjadi bangunan seperti perumahan dan lain sebagainya.
Untuk antisipasi semakin berkurangnya lahan pertanian,seluas 321 hektare dijadikan lahan pangan pertanian berkelanjutan (LP2B) yang terdiri dari lahan sawah milik masyarakat dan Pemkot Sukabumi. LP2B tersebut aman dari alih fungsi lahan karena lokasinya jauh dari jalan raya.
Editor berita: Feru Lantara
Sukabumi waspadai penyebaran hama tanaman
Rabu, 6 Februari 2019 21:09 WIB
Antisipasi ini kami lakukan bertujuan agar produksi hasil pertanian khususnya padi bisa tetap normal apalagi musim hujan seperti ini biasanya petani memanfaatkannya dengan mempercepat masa tanam.