Pariaman, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, kembali
membuka objek wisata Pulau Angso Duo guna menghadapi libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan mengetatkan pengawasan keberangkatan kapal mengingat daerah itu masih sering diterpa hujan.
"Dibuka kembali untuk wisatawan karena cuaca sudah lebih baik dibandingkan akhir November lalu, tapi dengan memperketat keberangkatan kapal," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Ferialdi di Pariaman, Sumbar, Jumat.
Ia mengatakan sebelumnya Pemkot Pariaman menutup objek wisata Pulau Angso Duo untuk wisatawan pada masa tanggap darurat bencana karena dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan pengunjung.
Ia menyampaikan setelah situasi cuaca mulai membaik dari bulan lalu, maka salah satu objek wisata unggulan di daerah itu kembali dibuka, sekaligus menyambut libur akhir tahun serta sekolah.
Namun, lanjutnya, Pemkot Pariaman berserta pihak terkait memperketat keberangkatan kapal wisata ke pulau tersebut dengan melarang kapal berlayar jika cuaca buruk.
Selain itu, kata dia, pihak terkait juga diminta untuk memeriksa keselamatan kapal serta perlengkapan berlayar kapal guna mengantisipasi terjadinya korban jika tiba-tiba terjadi cuaca buruk.
Ia menyebutkan tidak adanya perbedaan biaya retribusi masuk ke Pulau Angso Duo yaitu Rp15 ribu per orang. Retribusi tersebut di luar biaya kapal wisata yang memberangkatkan wisatawan dari Pantai Gandoriah atau muara ke pulau itu.
Feri juga menyampaikan kondisi Pulau Angso Duo yang mengalami kerusakan pada dermaga apung dan atap musala akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada akhir November lalu.
"Untuk sementara wisatawan naik dan turun kapal wisata di pulau melalui pantai," katanya.
Namun, lanjutnya, kondisi fasilitas lainnya tidak terdampak bencana hidrometeorologi tersebut, sehingga dapat digunakan wisatawan saat berlibur di pulau itu.
Sebelumnya, sejumlah fasilitas wisata di Pulau Angso Duo rusak akibat bencana hidrometeorologi yang terjadi pada akhir November lalu, sehingga mengurangi kenyamanan wisatawan saat berkunjung ke salah satu objek wisata unggulan di daerah itu.
"Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa minggu lalu mengakibatkan atap musala di Pulau Angso Duo rusak, sehingga air masuk ke dalam musala," kata Feri.
Ia mengatakan kerusakan musala tersebut yaitu atapnya terbuka akibat diterpa angin kencang, sehingga air masuk ke dalam rumah ibadah umat Muslim itu.
Baca juga: Malaysia lirik potensi wisata sejarah dan religi kawasan Danau Maninjau Sumbar
Baca juga: Gubernur paparkan potensi besar wisata Sumbar ke Menteri Pariwisata
Baca juga: TP-PKK Solok Sumbar gotong royong bersihkan sampah di objek wisata Alahan Panjang Resort
