Jakarta (ANTARA) - Implementasi RDBMS Postgres pada sistem bermisi kritis kini makin meningkat khususnya pada industri perbankan dan jadi solusi alternatif terbaik. Postgres menghindarkan dari vendor lock-in, meningkatkan efektivitas, dan memiliki pertimbangan biaya yang sangat masuk akal.
Di sinilah, sertifikasi profesi sangat dibutuhkan, baik oleh pebisnis maupun profesional sebagai acuan untuk memahami tingkat kompetensi sumber daya manusia (SDM). Perusahaan membutuhkan jaminan pengelolaan basis data mereka ditangani oleh profesional yang terstandardisasi dan dapat dipertanggungjawabkan.
Menjawab pentingnya sertifikasi profesi, PT OSPX Inovasi Teknologi, perusahaan riset IT dan open source di Jakarta, menerbitkan srtifikasi profesional untuk Postgres. Sebagai perusahaan prinsipal dari 11DB/PostgresTM, produk komersial turunan Postgres dengan fitur keamanan terbaik, OSPX memiliki tanggung jawab moral dan profesional untuk memberikan acuan pengukuran kompetensi demi mendukung layanan mumpuni pada 11DB/PostgresTM.
Terdapat tiga tingkatan sertifikasi yang dapat diambil profesional, mulai dari tingkat community, associate, hingga professional.
“Lebih dari dua dekade kami mempelajari dan menguasai Postgres secara profesional, tak hanya di ranah laboratorium, tetapi juga pada sistem perbankan bermisi kritis. Sertifikasi adalah kebutuhan nyata bagi negara kita yang memimpin penggunaan software Postgres berbasiskan open source di Asia Tenggara. Sertifikasi ini diharapkan bisa memberi peace of mind bagi stakeholder penggunaan Postgres pada kalangan bisnis,” ujar CEO PT OSPX Inovasi Teknologi Julyanto Sutandang, Selasa.
Ia menjelaskan sistem sertifikasi yang terpercaya memiliki delapan aspek utama dalam penggunaan RDBMS pada dunia bisnis, serta memastikan evaluasi kompetensi secara menyeluruh.
Dimulai dari administration, security, transactional, analytical, reliability, availability, scalability, and architecture.
Semua aspek itu masuk evaluasi tiap tahapan EPC (Enterprise Postgres Community), EPA (Enterprise Postgres Associate), dan EPP (Enterprise Postgres Professional).
"Evaluasi dilakukan dengan jenis soal pilihan ganda online berbasiskan komputer dengan soal acak dan pembobotan berimbang. Essay yang harus dijawab dengan penuh kecermatan, oral exam yang membutuhkan kemampuan argumentasi rasional dan sistematis, sampai case study berbasiskan pada kekayaan kasus nyata, sudah kami hadapi lebih dari 20 tahun melayani kalangan bisnis di Indonesia dan Asia Tenggara," ucapnya.
Ia menerangkan EPC sebagai sertifikasi level dasar (entry level) diberikan secara terbuka dan tidak berbayar, dapat diikuti siapa saja tidak ada batasan, dan digunakan sebagai prasyarat mengikuti tingkatan sertifikasi lanjutan seperti EPA dan EPP.
"Peserta dinyatakan lulus jika mencapai passing grade minimal 60 persen dari total nilai dan sertifikat elektronik akan diberikan dengan informasi spektrum yang dibangun dari masing-masing aspek yang diujikan. Dengan memahami spektrum itu, kita bisa paham tingkatan keahlian profesional yang sudah mengikuti sertifikasi," paparnya.
Julyanto menambahkan sertifikasi ini memberikan berbagai manfaat nyata bagi peserta, antara lain menjadi bukti keahlian standar yang terukur, menunjukkan validasi kredibilitas untuk posisi profesi IT, dan sebagai benchmark yang terstandardisasi.
"Kredensial ini jadi dasar pengakuan keahlian bernilai bagi pengembangan karier profesional di masa mendatang. Adapun program sertifikasi bisa dimulai dengan proses pendaftaran melalui laman https://ospx.asia/certi?cation/register. Peserta dapat memasukkan kode voucher 11DBEPC1PR untuk tingkat EPC1 dan 11DBEPC2PR pada tingkat EPC2 saat registrasi," pungkasnya.
