Karawang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat memperkuat sinergi lintas sektor untuk menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi pada musim hujan atau di tengah cuaca ekstrem seperti saat ini.
"Kami ingin memastikan seluruh unsur pemerintah, aparat dan masyarakat berada dalam satu komando penanggulangan bencana," kata Bupati Karawang Aep Syaepuloh disela Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Karawang, Rabu.
Ia menjelaskan, di antara tujuan sinergitas itu, yakni supaya penanganan bencana alam seperti banjir, longsor dan bencana alam lainnya berjalan cepat, terpadu, dan efektif.
Ia menyampaikan, rapat koordinasi ini menjadi forum penting bagi seluruh pihak untuk memperkuat koordinasi dan sinergi lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana alam.
Baca juga: Polres Karawang tingkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana
Baca juga: Bupati Karawang sebut sinergi TNI-Polri dan Pemda kekuatan hadapi bencana
Bupati mengatakan, kesiapsiagaan menghadapi bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, tetapi itu sudah menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
"Pemerintah daerah, TNI/Polri, dunia usaha, akademisi, media hingga masyarakat harus membangun kolaborasi yang solid melalui pendekatan pentahelix kebencanaan," katanya.
Ia menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan dan edukasi kepada masyarakat sejak tahap pra-bencana.
Menurut dia, mitigasi dini dapat mengurangi risiko dan dampak bencana yang mungkin terjadi.
Baca juga: Dedi Mulyadi bangun 25 rumah panggung di Karawang dari janji seribu
“Saya mengapresiasi langkah BPBD Karawang yang telah melaksanakan program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), serta membentuk 20 Desa Tangguh Bencana (Destana) sepanjang tahun 2025. Selain itu, kegiatan gladi kesiapsiagaan di sekolah-sekolah juga sangat penting untuk membangun budaya sadar bencana sejak dini," kata dia.
Sebagai bagian dari kesiapan menghadapi tanggap darurat dan pascabencana, Pemerintah Kabupaten Karawang juga telah menyiapkan berbagai armada dan logistik kebencanaan. Di antaranya 40 unit perahu, 60 unit tenda berbagai jenis, 8 pompa alkon, kendaraan operasional, dapur umum, serta perlengkapan evakuasi lainnya.
