Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Peneliti Universitas Indonesia yang tergabung dalam Center for Sustainable Infrastructure Development (CSID) Fakultas Teknik UI menyatakan perlu kerja sama pembangunan ASEAN yang memungkinkan untuk menghasilkan pembangunan berkelanjutan.
"Indonesia mempunyai kesempatan untuk memainkan peranan penting sebagai negara terbesar di ASEAN dengan kemampuan dan kekuatan ekonomi yang signifikan," kata Direktur CSID, Mohammed Ali Berawi di Jakarta, Selasa.
Ale panggilan Mohammed Ali Berawi berharap dengan kesamaan visi misi dan agenda kerja para peneliti akan bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat baik di Indonesia maupun di tingkat ASEAN.
"Dengan kerja sama ini memungkinkan untuk menghasilkan pengembangan kerja sama dalam kerangka pembangunan berkelanjutan bagi negara-negara ASEAN," katanya.
Pihaknya, kata Ale, berdiskusi membahas pembangunan infrastruktur, pengembangan wilayah, smart city hingga pembahasan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi yang berkelanjutan bagi negara-negara ASEAN.
Dikatakannya antara infrastruktur, ekonomi dan sosial kota merupakan satu kesatuan. Sehingga untuk membangun infrastruktur dan pengembangan wilayah yang berkelanjutan berarti menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
"Pembangunan infrastruktur yang baik disertai dengan pengembangan wilayah dan industri dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat," jelasnya.
Jadi, lanjut Ale, fungsi dasarnya adalah bagaimana kita membangun sebuah infrastruktur yang berkelanjutan untuk bisa meningkatkan taraf hidup ekonomi maupun meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kaitan dengan masifnya pembangunan infrastruktur transportasi kata dia, hasil dari pembangunan yang dilakukan saat ini akan langsung dirasakan manfaatnya setelah pembangunan selesai.
Ale yakin pembangunan infrastruktur transportasi yang dilakukan sekarang bisa mengurangi kemacetan dan polusi yang dampaknya bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat karena kualitas udara maupun tingkat stress warga di jalan pun berkurang.
"Berkelanjutan ini konsepnya environmental friendly karena public transport menggunakan kereta lebih kurang polusi CO2-nya sehingga lebih ramah lingkungan dan kemudian masif untuk kepentingan publik," ujarnya.
Untuk itu ia berharap kesamaan langkah, kesamaan visi misi untuk membangun ASEAN lebih baik ke depan sebagai salah satu pusat kekuatan dunia.
Sementara itu Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Boy Berawi menambahkan ekonomi kreatif bisa menjadi salah satu sektor alternatif untuk mencapai tujuan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Karena ekonomi kreatif memiliki komposisi yang pas dengan apa yang menjadi tujuan dari pembangunan berkelanjutan.
Ia mencontohkan ada 8,2 juta usaha ekonomi kreatif di Indonesia dimana 98 persen UMKM. Ekonomi Kreatif didominasi oleh perempuan 55,74 persen dan bisa mendorong kesetaraan gender.
Ekonomi kreatif juga mempekerjakan generasi muda 60 persen ada di usia produktif 15-35 tahun. Berarti ekonomi kreatif bisa menjadi salah satu sektor alternatif untuk mencapai sustainable development.
Sebelumnya para peneliti UI yang tergabung dalam Center for Sustainable Infratsucture Development (CSID) Fakultas Tehnik UI bekerjasama dengan ASEAN University Network (AUN) telah menyelenggarakan Konferensi Internasional pertama bidang infrastruktur dengan tema CSID-SCUD International Conference on Sustainable Infrastructure and Urban Development (CAIC-SUD) 2018.
Konferensi ini merupakan wadah para peneliti dari AUN yang terdiri dari 30 universitas ASEAN berkumpul membahas mengenai pembangunan berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut juga ikut dilibatkan unsur pemerintah dan industri sehingga dapat menghasilkan ide inovatif dan strategis dalam mengatasi persoalan infrastruktur dan pengembangan wilayah.
Peneliti UI: Perlu kerja sama pembangunan ASEAN
Selasa, 13 November 2018 17:47 WIB
Dengan kerja sama ini memungkinkan untuk menghasilkan pengembangan kerja sama dalam kerangka pembangunan berkelanjutan bagi negara-negara ASEAN.