Bangkalan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur membantu petambak garam di Kabupaten Bangkalan meningkatkan hasil produksi garam dengan memanfaatkan teknologi geomembran.
"Selain produksi meningkat, dengan menggunakan teknologi ini hasil produksi garam juga jauh lebih bagus," kata Kepala Bilang Perikanan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kabupaten Bangkalan, Achmad Hidayat, di Bangkalan, Kamis.
Ia menjelaskan, teknologi garam geomembran merupakan metode produksi garam dengan menggunakan lembaran geomembran yang terbuat dari bahan HDPE (High Density Polyethylene) sebagai atas di dasar tambak.
Baca juga: Petani garam di Karawang beralih profesi jadi petambak ikan akibat cuaca ekstrem
Baca juga: Petambak Garam Diimbau Gunakan Teknologi
Teknologi ini berfungsi untuk menahan air agar tidak meresap ke tanah, mencegah kontaminasi, dan mempercepat proses penguapan serta kristalisasi garam melalui penyerapan panas matahari.
"Dan dengan alat ini mampu menghasilkan garam yang lebih bersih, berkualitas, dan proses panen lebih cepat," katanya.
Hidayat menuturkan, jika dengan proses produksi manual masa produksi sekitar satu bulan, dengan geomembran hanya membutuhkan waktu sekitar 14 hari.
"Jadi, selain masa produksi lebih singkat, hasilnya juga jauh lebih banyak," katanya.
