Kota Bogor (ANTARA) - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor Raden Budiman Priyatna Kusumah meminta dukungan DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, untuk pembangunan lapas baru menggantikan Lapas Paledang yang kini mengalami kelebihan kapasitas.
Budiman mengatakan kondisi Lapas Paledang sudah sangat padat dengan kapasitas hanya 300 orang namun dihuni sekitar 780 narapidana.
Budiman di Bogor, Rabu, menilai pembangunan lapas baru menjadi kebutuhan mendesak agar fungsi pembinaan tetap berjalan optimal.
“Kami mohon dukungan dari DPRD agar rencana pembangunan ini dapat terealisasi. Kondisi saat ini sudah sangat penuh dan berisiko bagi petugas maupun warga binaan,” ujarnya.
Menurut Budiman, lahan untuk pembangunan sudah tersedia di kawasan Pasir Jambu, Sukaraja, dekat Stasiun Cilebut, dengan luas sekitar 2,8 hektare. Lahan tersebut merupakan hibah Pemerintah Kota Bogor pada tahun 2023.
Ia memperkirakan kebutuhan anggaran pembangunan mencapai Rp80 miliar hingga Rp100 miliar. “Kami siap berkoordinasi dengan semua pihak agar pembangunan bisa segera dimulai,” katanya.
Ketua DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil menyambut baik permohonan tersebut dan menilai rencana pembangunan lapas baru merupakan langkah penting untuk meningkatkan layanan pemasyarakatan di Kota Bogor.
“Selamat datang dan selamat bertugas di Kota Bogor. Proposal pengajuan bisa disampaikan paling lambat Maret 2026 agar dapat dibahas untuk APBD 2027,” kata Adityawarman.
Ia juga membuka kemungkinan agar rencana tersebut dipertimbangkan dalam APBD Perubahan 2026 jika dokumen perencanaan sudah lengkap dan siap diajukan lebih awal.
Menurutnya, kondisi lapas yang padat tidak hanya berimplikasi pada aspek keamanan, tetapi juga menghambat proses pembinaan narapidana. “Lapas seharusnya menjadi tempat rehabilitasi, bukan penumpukan,” ujarnya.
Budiman mengapresiasi dukungan DPRD dan berharap kerja sama lintas lembaga dapat mempercepat realisasi pembangunan lapas baru yang lebih layak, aman, dan manusiawi bagi warga binaan.
