Jakarta (ANTARA) - Pameran seni tidak lagi dipandang sekadar ruang apresiasi karya, melainkan juga arena di mana kreativitas berkembang dan berbagai industri saling bertemu. Dari Basel hingga Singapura, kehadiran ruang-ruang khusus seperti lounge dan instalasi desain menjadi daya tarik tersendiri, memberi pengalaman yang lebih kaya bagi pengunjung.
Fenomena serupa kini semakin terasa di Indonesia melalui Art Jakarta, pameran seni terbesar di Asia Tenggara yang setiap tahun menghadirkan ribuan pengunjung dari kolektor, seniman, hingga pencinta gaya hidup kreatif.
Putra Tjokroadisoerjo selaku Head of Content CASA Indonesia dalam keterangannya, Minggu mengatakan, Art Jakarta selalu menjadi panggung seni yang mempertemukan kreativitas lintas disiplin. "Kami melihat inilah momentum
yang tepat untuk memperkenalkan DESIGN:JAKARTA sebagai IP baru dari CASA Indonesia.
Dengan hadir pertama kali melalui VIP Lounge, kami ingin memberikan pengalaman intim, eksklusif, sekaligus menjadi jembatan awal antara dunia seni, desain, dan arsitektur di satu ruang yang kohesif.” ujarnya, baru-baru ini.
DESIGN:JAKARTA hadir juga sebagai platform baru dari CASA Indonesia yang menampilkan desain.dalam berbagai wujud, mulai dari arsitektur, interior, produk, hingga kriya.
Lebih dari sekadar pameran, acara ini menghadirkan pengalaman kuratorial yang menggabungkan instalasi imersif, proyek kolaboratif, dan karya visioner, memberikan pengunjung kesempatan untuk merasakan tren desain terbaru secara langsung.
Di edisi 2025 ini, Art Jakarta kembali menegaskan posisinya sebagai barometer ekosistem seni kontemporer, sekaligus membuka ruang bagi disiplin lain yang semakin lekat.dengan seni dan desain.
Tahun ini, CASA Indonesia menghadirkan VIP Lounge by DESIGN:JAKARTA di Art Jakarta. 2025 yang didukung Toshiba Japandi. Untuk pertama kalinya, DESIGN:JAKARTA diperkenalkan melalui lounge karya KIAT Architect dan FFFAAARRR yang memadukan dua karakter desain berbeda.
Lebih dari sekadar fasilitas, ruang ini menjadi titik temu penting bagi tokoh seni, desainer, dan kolektor ditengah berlangsungnya Art Jakarta 2025. Kehadiran VIP Lounge by DESIGN:JAKARTA sekaligus memperkenalkan DESIGN:JAKARTA
Sebagai sebuah intellectual property terbaru dari CASA.Indonesia yang lahir untuk memperkuat posisi MRA Media dalam lanskap desain, living, dan lifestyle Indonesia, serta memposisikan Jakarta sebagai pusat kreativitas dan inovasi desain di kawasan Asia Tenggara.
Hadir dengan konsep dualitas desain, dibagi ke dalam dua zona berbeda oleh dua desainer visioner. Pendekatan ini memungkinkan pengunjung menikmati pengalaman ruang yang kontras sekaligus saling melengkapi, menciptakan dinamika unik, ketegangan visual, dan harmoni di perpaduan seni serta desain.
Marcello Decaran dari KIAT Architects menghadirkan transisi halus antara ruang dalam dan luar. Kehadiran tanaman hijau yang rimbun, kolom berlapis lumut, serta tirai menyerupai hutan menciptakan suasana taman hidup.
Sebuah “matahari palsu” memandikan ruangan dengan cahaya siang, sementara.karya dua nada dari Atreyu Moniaga menegaskan permainan antara alam dan artifisial.
Dirancang.bersama Melyna dari tim KIAT, Satya dari Larch Studio, Silikal, Laflo, Artisan Rugs, Idefab, dan Classb International, lounge ini mengundang pengunjung untuk berhenti sejenak, merenung, dan berinteraksi.
“Kami ingin menghadirkan sebuah ruang yang berfungsi sebagai oase di tengah hiruk-pikuk pameran. Pendekatannya adalah menciptakan atmosfer yang hangat namun tetap refined, dengan detail.arsitektural yang mengajak tamu untuk berhenti sejenak, meresapi, dan menikmati desain sebagai bagian dari pengalaman sehari-hari,” ungkap Marcello Decaran.
Lebih lanjut, ia menambahkan kolaborasi dengan brand seperti Toshiba Japandi memberi kami peluang untuk mengeksplorasi bagaimana produk bisa diintegrasikan secara seamless dalam sebuah ruang.
Sementara bersama CASA Indonesia, kami mendapatkan ruang dialog yang terbuka untuk.eksperimen. Sinergi ini membuat proses kreatif lebih kaya dan hasilnya lebih relevan dengan publik yang.akan menikmatinya.
Sementara itu, Somwher dan FFFAAARRR mempersembahkan eksplorasi sepanjang satu tahun mengenai kursi, sebuah objek yang begitu akrab hingga sering luput dari perhatian. Dari material mentah hingga wujud yang halus, perjalanan ini menyeimbangkan struktur, proporsi, dan ergonomi untuk menghasilkan desain yang terasa sekaligus nostalgis dan tetap kontemporer.
Instalasi ini membayangkan lingkungan tempat kursi-kursi tersebut berdiam: minimalis namun bertekstur, dipertegas oleh elemen monolitik dan detail tak terduga yang mengisyaratkan pertumbuhan serta transformasi.
Para pengunjung diajak untuk berhenti sejenak, duduk, dan merasakan ruang, menjadi bagian dari percakapan berkelanjutan yang akan membentuk tahap berikutnya dari desain-desain ini.
“Kolaborasi ini menuntut kami untuk berdialog lebih dalam, bagaimana dua bahasa desain yang.berbeda bisa saling melengkapi tanpa menutupi satu sama lain. Tantangannya adalah menjaga karakter masing-masing, namun sekaligus menghadirkan harmoni yang terasa natural. Pada akhirnya, hasilnya adalah ruang yang plural namun tetap satu suara,” jelas trio desainer FFFAAARRR.
Mereka menutup dengan refleksi, “Kolaborasi ini adalah sebuah pernyataan bahwa seni dan desain bukan entitas yang terpisah, melainkan saling menghidupi. Di Art Jakarta, desain hadir bukan hanya sebagai latar, tetapi sebagai bagian dari narasi besar tentang kreativitas kontemporer. Kami percaya ini akan memperkuat posisi desain Indonesia di kancah global.
Pertemuan dua pendekatan ini, antara minimalis modern dan detail klasik, menghadirkan ruang.yang penuh harmonisasi. Kontras keduanya menciptakan pengalaman yang merayakan keberagaman.ekspresi desain, sekaligus menegaskan peran DESIGN:JAKARTA sebagai wadah eksplorasi kreatif yang dinamis.
Selain itu, menghadirkan program-program khusus sepanjang.penyelenggaraan Art Jakarta 2025. Pada hari pertama, pengunjung dapat menyaksikan peluncuran resmi Toshiba Japandi bersama KIAT Architect dan FFFAAARRR, sekaligus peresmian CASA Annual Book 2025 yang menampilkan koleksi terpilih pada sampulnya. Hari tersebut juga diwarnai dengan sesi diskusi.intim bersama Putra, Head of Content CASA Indonesia; Hafizh Maulana, Head of Marketing Communication Toshiba Lifestyle Indonesia; Marcello Decaran dari KIAT Architect; serta Fauzia.Evanindya, Andro Kaliandi, dan Azalia Maritza dari FFFAAARRR.
Sementara itu, pada hari kedua, CASA menggelar acara CASA Gathering with Community, sebuah diskusi bertajuk “The Beauty of Simplicity: Japandi for the Contemporary Home” sebagai inti dari rangkaian acara. Kehadiran VIP Lounge by DESIGN:JAKARTA di Art Jakarta 2025 menjadi langkah awal.menuju agenda besar DESIGN:JAKARTA yang akan hadir pada Agustus 2026.
Sebagai babak baru.pameran desain, inisiatif ini menempatkan Jakarta di peta global melalui kolaborasi lintas industri, instalasi imersif, dan program interaktif yang menyatukan ide, pelaku, dan audiens dalam satu ekosistem kreatif.
DESIGN:JAKARTA hadir dengan misi membangun konsep yang berani sekaligus merefleksikan.budaya dan desain modern.
“VIP Lounge ini adalah representasi nyata dari misi CASA Indonesia:.menciptakan wadah kolaboratif di mana seni, desain, dan gaya hidup bisa saling menginspirasi. Melalui kolaborasi dengan arsitek dan brand, kami menghadirkan ruang yang bukan hanya fungsional tetapi juga naratif, sehingga menjadi ruang yang menceritakan bagaimana desain dapat memperkaya pengalaman.hidup,” jelas Putra.
CASA Indonesia menegaskan komitmennya mempertemukan seni, desain, dan gaya hidup dalam ruang interaksi yang hidup. Kehadiran dua desainer dengan pendekatan berbeda namun saling melengkapi merepresentasikan kekayaan ide, kreativitas, dan inovasi Jakarta sebagai pusat kreativitas kawasan.
“Kami berharap DESIGN:JAKARTA menjadi platform yang inklusif dan berkelanjutan, tidak hanya bagi
desainer dan arsitek lokal tetapi juga sebagai pintu dialog dengan dunia internasional. Ke depannya, DESIGN:JAKARTA akan menjadi wajah baru dari pameran desain di Indonesia. Kami adalah ruang untuk ide-ide segar, eksplorasi kreatif, sekaligus membangun ekosistem desain yang solid,” tutup Putra.
