Depok (ANTARA) - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, menilai batik Depok memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi kreatif serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal agar semakin berkembang.
"Batik tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga bisa menggerakkan perekonomian," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah Kota Depok Mohammad Fitriawan, di Depok, Kamis.
Untuk itu, kata dia, perlu penguatan sinergi positif lintas dinas, lintas daerah, bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat.
"Dengan begitu, upaya melestarikan budaya sekaligus mendorong ekonomi kreatif dapat memberi kontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045," katanya.
Ia menuturkan, Pemkot Depok berkomitmen mendukung promosi dan branding Batik Depok agar lebih dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pemerintah daerah juga memberikan ruang bagi para perajin untuk berinovasi dan berkolaborasi dengan dunia usaha, akademisi, serta komunitas kreatif.
“Kami juga mengintegrasikan pengembangan batik dengan program pariwisata dan ekonomi kreatif, sekaligus menjadikan batik sebagai identitas budaya yang memperkuat semangat kebersamaan dan kebanggaan warga Depok,” katanya.
Fitriawan turut mengapresiasi seluruh perajin batik di Kota Depok serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang terus mendorong lahirnya inovasi dalam karya batik, sehingga Batik Depok semakin dikenal, dicintai, dan memiliki daya saing.
Batik merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang telah diakui UNESCO, sekaligus identitas, ekspresi seni, dan jati diri bangsa.
“Oleh karena itu, semua anak bangsa mempunyai tanggung jawab besar untuk melestarikan sekaligus mengembangkan batik lokal, termasuk Batik Depok,” tuturnya.
Pada peringatan Hari Batik Nasional 2 Oktober tahun ini, Kota Depok mengangkat tema "Jatuh Cinta pada Batik Depok, Warisan Leluhur di Setiap Helainya".
Tema tersebut, kata Fitriawan, mengandung pesan mendalam.
“Setiap helai batik menyimpan sejarah, filosofi, dan nilai luhur yang harus kita jaga serta wariskan kepada generasi mendatang,” ujarnya.
Baca juga: Menperin berharap busana batik jadi fesyen sehari-hari
Baca juga: Menyerap harmoni alam Kota Bogor pada lembaran batik
Baca juga: Menjaga napas batik complongan
