Jakarta (ANTARA) - Dosen Universitas Padjadjaran sekaligus kreator konten Ira Mirawati mengingatkan mahasiswa untuk menjadikan kecerdasan buatan (AI) sebagai teman belajar dengan cara berdialog layaknya diskusi dua pihak, bukan sekadar menyalin hasil yang diberikan.
"Jadi adanya AI itu membantu mereka bisa berpikir. Bikin prompt sendiri aja pun itu adalah proses berpikir kreatif karena tidak semua orang mau. Kita sekarang mendorong gimana sih mahasiswa itu mau berdialog dengan AI-nya, sehingga menghasilkan seperti diskusi dua pihak," kata Ira di Jakarta Selatan, Senin.
Menurut dia, agar pemanfaatan AI saat proses belajar bisa maksimal, mahasiswa diperbolehkan belajar dengan bantuan teknologi tersebut, namun tetap diminta memahami hal-hal yang mereka dapat dari AI.
Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya menyalin informasi mentah-mentah dari AI, melainkan mengolah hasilnya untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
"Jadi, tidak akan ada copas-copas (copy paste/salin lalu tempel) ya, tapi hasil belajar dari AI-nya itu kemudian menambah pengetahuan mereka, membuat mereka mampu berpikir," ujar Ira.
Untuk mengantisipasi kebiasaan menyalin jawaban yang diberikan AI untuk tugas kuliah, Ira menjelaskan pihak kampus memiliki berbagai alat deteksi AI. Selain itu, dia menilai para dosen juga memiliki kemampuan mengenali ciri-ciri tugas yang sepenuhnya dihasilkan AI.
Baca juga: HEPCON 2025: Konferensi kemitraan pendidikan tinggi terbesar hadir di Jakarta
Baca juga: Potensi pasar AI swasta di Indonesia terbuka luas
