Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa dua keturunan Nabi Ibrahim harus hidup dalam rekonsiliasi, damai, dan harmoni.
Demikian dikatakan dalam pidatonya pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum Ke-80 PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9). Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo terkait dengan penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel.
"Dua keturunan Ibrahim harus hidup dalam rekonsiliasi, damai, dan harmoni. Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, semua agama, kita harus hidup sebagai satu keluarga manusia," kata Prabowo.
Presiden menilai perdamaian untuk semua umat manusia merupakan sebuah keniscayaan.
"Apakah ini mimpi? Mungkin, tetapi inilah mimpi indah yang harus kita perjuangkan bersama. Mari kita bekerja menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang telah dimulai oleh para leluhur kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan," ucapnya.
Kepala Negara juga menegaskan bahwa perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukanlah hak istimewa segelintir orang, melainkan hak seluruh umat manusia.
Presiden menekankan pentingnya mewujudkan Palestina yang merdeka sekaligus mengakui serta menjamin keselamatan Israel. Hal itu dinilai sebagai satu-satunya jalan untuk menghadirkan perdamaian sejati tanpa kebencian maupun kecurigaan.
Prabowo menyampaikan bahwa tragedi di Gaza saat ini berlangsung di depan mata dunia. Anak-anak, orang tua, dan perempuan, kata Presiden, berteriak meminta pertolongan karena sekarat akibat kelaparan, trauma, dan serangan.
Baca juga: DPR bangga atas pidato Presiden Prabowo di PBB
Baca juga: Presiden Prabowo disambut tepuk tangan tegaskan kemerdekaan Palestina
Baca juga: Saat Presiden Prabowo bertemu Sekjen PBB bahas Palestina
