Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pelatih Arema FC Marcos Santos menyesalkan hasil negatif setelah menelan kekalahan pada laga kandang setelah ditekuk Persib Bandung dengan skor 2-1 pada lanjutan laga Super League 2025/2026 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin.
"Saya menyayangkan kekalahan ini, kami tidak bisa mempersembahkan kemenangan bagi Aremania," kata Marcos saat sesi konferensi pers usai pertandingan di Stadion Kanjuruhan.
Terlebih tim berjuluk Singo Edan ini lebih dahulu unggul 1-0 melalui gol dari Matheus Blade pada menit ke-12.
Namun, setelah unggul Arema seolah kendor dalam serangan dan tampak kesulitan mengembangkan permainan.
Menurut dia, pemain Arema FC masih sering kehilangan bola sehingga menyulitkan pergerakan untuk transisi bertahan ke menyerang maupun saat mencoba mengendalikan tempo permainan.
Kesalahan itu pada akhirnya mampu dimanfaatkan oleh Persib untuk menguasai pertandingan, khususnya di babak kedua.
Padahal pada pertandingan ini Persib hanya bermain dengan 10 pemain setelah Frans Putros diusir dari lapangan karena menerima kartu merah.
Keunggulan jumlah pemain, lanjutnya, sudah coba dimaksimalkan dengan menambah daya gedor di lini depan dengan memasukkan Dedik Setiawan menggantikan Yann Motta.
"Setelah kartu merah, Persib cenderung menunggu. Dedik dimasukkan agar kami bisa lebih melakukan penetrasi tapi justru di menit akhir kami kebobolan dari tendangan sudut," ujar dia.
Marcos menekankan bahwa kekalahan ini bukan tanggung jawab satu atau dua pemain tetapi semua orang yang ada di dalam tim.
