Bogor (Antaranews Megapolitan) - Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali mewisuda lulusannya dalam Wisuda dan Penyerahan Ijazah Tahap I Tahun Akademik 2018/2019 di Gedung Graha Widya Wisuda (GWW), Kampus IPB Dramaga, Bogor (19/9). Pada wisuda tahap ini, IPB akan menyerahkan ijazah kepada 800 orang lulusan yang terdiri dari 652 orang lulusan bergelar sarjana, 46 orang lulusan Program Dokter Hewan, 82 orang lulusan bergelar magister sains, 12 orang lulusan bergelar magister manajemen, dan 8 lulusan bergelar doktor.
Rektor IPB, Dr. Arif Satria dalam sambutannya mengatakan bahwa tantangan pembangunan nasional saat ini dan mendatang dirasakan semakin berat. Salah satu permasalahan yang masih perlu mendapatkan prioritas dalam pembangunan nasional adalah penguatan daya saing melalui peningkatan kompetensi sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia yang berdaya saing akan mampu mengubah setiap tantangan menjadi peluang. Inilah salah satu soft skill yang harus dibangun bagi lulusan perguruan tinggi di Indonesia selain kemampuan penalaran dan kreativitas.
“Selain itu, tantangan lain yang patut kita perhatikan adalah kondisi bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi cenderung sebagai pencari kerja (job seeker) daripada pencipta lapangan pekerjaan (job creator) atau entrepreneur (wirausahawan). Adapun lapangan pekerjaan yang tersedia pertumbuhannya tidak sebanding dengan banyaknya lulusan pendidikan tinggi setiap tahunnya. Hal ini harus kita sikapi dengan adaptif, terutama para lulusan yang akan terjun ke dunia kerja,” ujar Rektor.
Rektor menambahkan, saat ini kita dihadapkan pada kondisi Smart Society 4.0 dimana terdapat sebelas perubahan keh idupan 4.0. Pertama perubahan teknologi 4.0 telah mewarnai kehidupan kita seperti internet of things, big data, robotic, artificial intelligence dan 3D printing.Teknologi 3D printing akan mengisi bidang pendidikan, kesehatan, konstruksi dan kebutuhan industri.
Kedua, perubahan secara massif dari product based menjadi platform based. Product based berbasis produk yang memiliki batas waktu dengan asset yang menjadi sangat penting. Ketiga, perubahan makna ownership ke sharing concept dimana kolaborasi menjadi suatu hal yang penting.
Kemudian keempat adalah perubahan pekerjaan dan profesi. Pekerjaan abad 20 perlahan-lahan akan digantikan oleh pekerjaan baru berbasis teknologi 4.0. Kelima adalah perubahan perilaku dan gaya hidup. Fenomena yang terjadi sekarang seperti phubbing, dimana setiap orang selalu melihat handphone kapanpun dan dimanapun. Keenam perubahan peta kompetisi. Dulu orang melihat nokia berkompetisi dengan siemens namun sekarang dengan samsung, apple dan lainnya. Ketujuh perubahan regulasi dan cara pandang dalam pengelompokan industri dan lapangan kerja baru.
“Kedelapan adalah perubahan sumber kedaulatan baru yaitu data. Data menjadi sesuatu yang penting, dimana sekarang siapa yang menguasai big data akan menguasai dunia. Kesembilan perubahan menjaga trust dan reputasi menjadi tumpuan kehidupan. Menjaga trust dan reputasi menjadi sebuah tuntutan karena setiap transaksi memerlukan rating dari klien. Kesepuluh perubahan skill baru, mulai dari complex problem solving, critical thinking, creativity, people management, coordinating with others, emotional intelligence, system skills, service orientation, negotiation, dan cognitive ability. Ini semua merupakan skill yang harus kita kuasai dan akan menjadi inspirasi bagi IPB bagaimana merumuskan kurikulum yang dapat melahirkan para lulusan dengan skill-skill seperti ini. Dan kesebelas adalah perubahan orientasi spasial. Saat ini tidak banyak yang melirik desa, tapi ke depan, desa akan menjadi tumpuan dengan ekonomi dan teknologi yang akan terus berkembang,” kata Rektor.
Rektor menegaskan, jadi hal tersebutlah yang kemudian membuat IPB merumuskan visi 2045 menjadi techno-socio entrepreneurial university yang terdepan dalam memperkokoh martabat bangsa melalui pendidikan tinggi unggul pada tingkat global di bidang pertanian, kelautan, biosains tropika. Oleh karena itu, hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kita wujudkan agar para lulusan menjadi technopreneur dan/ atau sociopreneuragar bisa memecahkan masalah bangsa ini.
Ke depan, IPB memainkan peran-peran kekinian yang selalu berpegang teguh kepada visi dan misi, dengan langkah-langkah strategis dan konkrit dan tertuang dalam Strategic Initiatives IPB 4.0 yang terdiri dari IPB Care, IPB Green, IPB Biz, IPB Smart, IPB Lead, IPB Excel dan IPB Share.
“Saat ini IPB telah mengukir berbagai prestasi yang membanggakan. Al hamdulillah, tahun 2018 ini lembaga pemeringkatan internasional QS mengumumkan bahwa IPB menjadi salah satu dari 100 Perguruan Tinggi terbaik di dunia versi QS World University Ranking by Subject Agriculture and Forestry. Di tingkat internasional lainnya, mahasiswa baru IPB angkatan 55 telah mencetak rekor dunia The Most 3D People Formation. Kemudian disusul rekor MURI Konfigurasi PAPER MOB 3D dengan Kreasi 73 Formasi di MPKMB 55 Sekolah Vokasi,” ujar Rektor.
Di tingkat nasional, IPB mendapat Peringkat III Klusterisasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Selama dua tahun ini (2017 dan 2018) IPB juga mendapat Anugerah Widyapadhi Peringkat 1 Nasional sebagai penghargaan atas upaya IPB untuk mengembangkan inovasi dan komersialisasi inovasi. IPB juga mendapat Penghargaan Mitra Peneliti Asing Terbaik Kategori PTN pada tahun 2018 ini.
Begitu pula dengan Sumberdaya Manusia ( SDM) yang dimiliki, IPB juga mendapatkan penghargaan sebagai Perguruan Tinggi Peringkat I Nasional Kriteria SDM pada tahun 2017. Peringkat I Nasional Bidang Inovasi Tahun 2018 dan Peringkat II Nasional Kriteria Kemahasiswaan. Selain itu, IPB mendapat anugerah Peringkat I PTN-BH dengan Rapor Terbaik dalam Pelaksanaan Program, Kegiatan dan Anggaran Tahun 2017, Peringkat III Anugerah Humas PTN dan Kopertis 2017 Kategori Publisitas dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, serta Peringkat III atas Keterbukaan Informasi Publik.
“Akhir kata, saya ucapkan selamat bergabung kepada seluruh lulusan pada hari ini dengan Himpunan Alumni IPB. Saya berharap alumni IPB semakin kuat dan kompak dengan semangat “Satu Hati Satu IPB” demi membangun IPB dan Indonesia secara konkrit di bidang pertanian secara luas. Hingga wisuda pada tahap ini, IPB telah memiliki 153.986 orang alumni,” ujarnya. (Awl/Zu)
Wisuda IPB: Kita dihadapkan pada kondisi Smart Society 4.0
Rabu, 26 September 2018 6:00 WIB
Tantangan lain yang patut kita perhatikan adalah kondisi bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi cenderung sebagai pencari kerja (job seeker) daripada pencipta lapangan pekerjaan (job creator) atau entrepreneur (wirausahawan).