Bogor, 13/3 (Antara) - Kondisi Aprijal (7) salah satu keluarga penderita kusta asal Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini berangsur pulih setelah menjalani perawatan intensif Rumah Sakit Sehat Terpadu Dompet Duafa.
"Kondisi Aprijal sedikit ada kemajuan, luka-luka koreng akibat kusta berangsur mengering, kaki kirinya yang tadinya tidak bisa diluruskan kini sudah bisa," kata dr Khuswatun Hasanah, salah satu dokter di RS Sehat Terpadu Dompet Duafa yang merawat Aprijal, di Bogor, Rabu.
Dikatakannya, Aprijal mulai menjalani perawatan di RS Sehat Terpadu Dompet Duafa sejak Sabtu (9/3). Saat itu kondisi anak ke dua Jiung (48) warga Kampung Salimah RT 001/ RW 001 Desa Gintung Cilejet, Kecamatan Parung Panjang sangat memprihatinkan.
Seluruh badannya digerogoti kusta, luka cukup besar ada di kaki kirinya dibagian antara lutut dan betis, luka koreng bernanah dan mengeluarkan bau. Daun kuping telingan kanannya juga telah habis dimakan kusta.
Begitu juga bagian tangan dan kakinya juga digerogoti luka-luka koreng akibat kusta.
Setelah dua hari menjalani perawatan intensif di ruang perawatan anak, kamar isolasi, luka-luka tersebut mulai mengering dan Aprijal kembali licah beraktivitas.
"Dilihat dari gejalannya Aprijal ini menderita kusta basah, kondisinya cukup parah karena sudah 7 bulan tidak ditangani sehingga jadi inveksi dan menyebar kemana-mana," kata Khuswatun.
Menurut Khuswatun, pihaknya perlu melakukan uji laboratorium dengan mengambil kerokan lesi kulitnya untuk memastikan apakah benar mengandung bakteri Mikrobateri lepra, sehingga tidakan lebih lanjut dapat dilakukan dari hasil uji BTA tersebut.
Khuswatun menyebutkan, Aprijal tertular kusta dari ayahnya (Jiung-red) yang juga menderita kusta yamg sudah 2 tahun dideritanya.
Selain Aprijal dan Jiung, Irpan (15) kakak Aprijal juga diinkasi terjangkit virus kusta. Dibagian wajahnya terdapat tanda-tanda gejala kusta seperti ada lesi seperti panu berukuran besar, baal, tidak sakit kalau ditusuk jarum.
"Kusta memang mudah menyebar terutama kepada anak-anak, tidak menutup kemungkinan orang yang hidup selama bertahun-tahun dengan penderita kusta juga ikut tertular," katanya.
Selain Jiung dan dua anaknya, Sukmariah (28) istrinya dan bayinya Ikbal usia 2 bulan dikhawatirkan juga tertular kusta.
Kusta yang diderita keluarga Jiung pertama kali diketahui oleh Dessy Suprihartini, relawan Bogor Barat yang mendapat laporan dari RW setempat.
"Laporannya ada anak nangis-nangis kesakitan karena kudis di kakinya sudah membesar. Sewaktu saya cek, saya liat itu bukan penyakit biasa, setelah ditelusuri ternyata itu kusta," kata Dessy.
Dessy berinisiatif membawa Aprijal untuk menjalani perawatan di RS Sehat Terpadu Dompet Duafa karena dari segi perizinan untuk perawatan medis tidak ribet seperti rumah sakit pemerintah atau swasta lainnya.
"Kebetulan RS Sehat Dompet Duafa ini khusus untuk keluarga meskin, dan keluarga Jiung merupakan keluarga miskin yang rumahnya berlantaikan tanah dan berdiding bilik," katanya.
Dessy berharap, dengan perawatan medis yang dijalani keluarga Jiung dapat mencegah penularan kusta di kampung tersebut.
Laily R
Penderita Kusta Asal Parung Berangsur Pulih
Rabu, 13 Maret 2013 10:15 WIB
Penderita-Kusta-Asal-Parung-Berangsur-Pulih