Bogor, 10/3 (Antara) - Keluarga penderita kusta asal Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjalani perawatan medis dari Rumah Sakit Sehat Terpadu Dompet Dhuafa, Minggu.
"Hari ini seluruh keluarga pak Jiung menjalani pengecekan di Rumah Sakit Dompet Duafa untuk memastikan kondisi penyakitnya," kata Dessy Suprihartini saat ditemui di Rumah Sakit Sehat Terpadu Dompet Dhuafa, Bogor.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kamis (7/3) seorang ayah dan dua anaknya menderita kusta.
Jiung (48) menderita kusta sudah sejak dua tahun, sementara dua anaknya Irfan (13) dan Aprijal (7) terjangkit kusta sejak setengah tahun terakhir.
"Aprijal sudah lebih dulu dirawat di Rumah Sakit Dompet Duafa, masuk Sabtu (9/3) malam kemarin," kata Dessy.
Kondisi Aprijal memang sudah sangat memprihatinkan, seluruh tubuhnya dipenuhi luka korengan berukuran besar-besar akibat kusta basah yang dideritanya.
Luka paling parah ada dibagian kaki kirinya antara lutut dan pahanya hingga membuat kakinya sulit digerakkan.
Kusta juga menyebar ke bagian lain, memakan kulit dan dagingnya hingga bernanah dan bau busuk.
Kusta menyebar disekujur tubuhnya, di kaki kiri dan kanan, tangan, tumit, dan sikutnya dipenuhi keropeng luka, bahkan daun kuping sebelah kanannya sudah habis dimakan kusta.
Aprijal dirawat di ruang isolasi kamar anak RS Dompet Dhuafa.
Sementara itu, Jiung menderita kusta kering dibagian kakinya. Meski tidak menyebabkan luka koreng, tapi kedua kaki bapak tiga anak tersebut sudah menghitam dan sulit beraktivitas.
"Kami membawa seluruh keluarga pak Jiung untuk menjalani pemeriksaan, mencegah jangan sampai penyakit ini menyebar ke masyarakat kampung," katanya.
Menurut Dessy, istri Jiung, Sukmariah (30) dan bayinya Ikbal usia 2 bulan juga diduga terjangkit penyakit tersebut, karena ada ciri-ciri yang terdapat di tangannya.
"Guna memastikan kondisi keluarga ini mereka harus diperiksa untuk didiagnosa penyakitnya apa guna menentukan obat apa yang akan diberikan," kata dr Khuswatun Hasanah, dari Rumah Sakit Dompet Dhuafa.
Menurut Sukmariah, awal mula keluarganya terkena kusta dari sang suami.
Suaminya sudah dua tahun terkena kusta, tapi tidak separah Aprijal.
"Suami saya kena duluan, sempat dibawa ke puskesmas, diberi obat-obatan saja," katanya.
Kusta cukup parah dialami Aprijal, karena menderita kusta basah sehingga membuat seluruh tubuhnya digerogoti koreng.
"Awalnya tidak mengira kusta, kirain cuma korengan biasa. Sudah dibawa ke puskesmas, rumah sakit malah semakin parah," katanya.
Sukmariah, mengaku tidak memiliki biaya untuk mengobati keluarganya yang terkena kusta sehingga penyakit tersebut didiamkan.
"Bapaknya tidak bekerja, uang dari mana buat berobat. Sudah pernah diobati sampai pinjam uang Rp500 ribu, tidak sembuh-sembuh juga," katanya.
ilustrasi: http://www.rumahsehatterpadu.or.id/