Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terpantau melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat pagi seiring rebound dolar AS pascakeputusan bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga acuannya.
Pada Jumat pagi, rupiah dibuka terkoreksi 44 poin atau 0,27 persen ke level Rp16.571 per dolar AS dibanding penutupan sebelumnya Rp16.527 per dolar AS.
Saat dihubungi di Jakarta, Jumat, Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pergerakan rupiah hari ini diperkirakan cenderung melemah, tertekan kombinasi faktor eksternal dan domestik.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang masih melanjutkan rebound oleh sikap "less hawkish" the Fed di FOMC, dolar AS juga didukung oleh data pekerjaan klaim pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan," ujar dia.
Sedangkan rupiah turut tertekan oleh kekhawatiran defisit fiskal akibat stimulus paket ekonomi pemerintah.
Selain itu, sentimen domestik juga dipengaruhi adanya rencana revisi Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).
Salah satu yang dibahas yakni soal tujuan BI yang tidak lagi hanya sebatas mencapai stabilitas nilai rupiah, tetapi juga memelihara stabilitas sistem keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi.
Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.450 hingga Rp16.600 per dolar AS pada perdagangan hari ini
Baca juga: Rupiah diprediksi terus menguat
Baca juga: Rupiah diprediksi konsolidasi
