Bogor (Antaranews Megapolitan) - Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi hotspot bagi keragaman hayati laut dunia, diantaranya laut atau alga. Bahkan Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar rumput laut di dunia. Diantara rumput laut yang banyak dibudidayakan di perairan laut Indonesia adalah Gracilaria sp dan Kappaphycus cottonii (Eucheuma cottonii), masing-masing merupakan sumber agar-agar dan karaginan. Polisakarida hidrokoloid yang banyak dimanfaatkan dalam industri makanan, farmasi dan industri lainnya, diantaranya sebagai gelling agent dan emulsifier.
Selain kedua jenis alga diatas, masih banyak jenis rumput laut yang dapat ditemukan di perairan laut kita. Selain sebagai sumber hidrokoloid, alga juga merupakan sumber komponen aktif dengan berbagai aktivitas biologis, diantaranya sebagai antimikroba, antivirus, antioksidan dan lain sebagainya.
Masih banyak potensi rumput laut yang belum banyak dieksplorasi. Oleh karenanya, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FPIK-IPB) bekerjasama dengan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB menyelenggarakan Workshop Internasional dengan tema “Biodiversity and Metabolomics of Tropical Seaweeds”.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dan peneliti yang berasal dari berbagai institusi dan perguruan tinggi.
Workshop tentang keragaman dan metabolomik rumput laut tropis ini diselenggarakan pada tanggal 21 Agustus 2018. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FPIK IPB yang juga merupakan salah satu pakar rumput laut dari IPB, Prof. Joko Santoso.
Pembicara pada workshop ini adalah Prof. Georg Pohnert dari Jena University Jerman, Prof. Yumiko Yoshie-Stark dari Tokyo University Jepang, serta dosen-dosen dari FPIK IPB yaitu Prof. Joko Santoso, dari Departemen Teknologi Hasil Perairan IPB, Dr. Irzal Effendi peneliti dari Departemen Budidaya Perairan IPB dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB, serta Dr. Hawis Madduppa peneliti dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB dan PKSPL LPPM IPB.
Dr. Irzal Effendi menyampaikan perkembangan tentang budidaya rumput laut di Indonesia. Dr. Hawis Madduppa menjelaskan keragaman genetik rumput laut tropis, khususnya dari Indonesia. Prof. Yumiko Yoshie-Stark dan Prof. Joko Santoso menyampaikan potensi komponen aktif dalam rumput laut dan aplikasinya untuk makanan dan kesehatan. Prof. Georg Pohnert, salah satu ahli rumput laut dunia menyampaikan studi metabolomik alga laut yang telah dilakukannya lebih dari 30 tahun.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih luas mengenai keragaman dan potensi pemanfaatan alga laut kepada para mahasiswa dan juga peneliti khususnya yang menjadi pemerhati rumput laut di Indonesia. Ke depannya agar kita dapat memanfaatkan potensi rumput laut yang luar biasa secara berkelanjutan. (*)
Diskusi para pakar rumput laut di IPB
Senin, 17 September 2018 5:38 WIB
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih luas mengenai keragaman dan potensi pemanfaatan alga laut kepada para mahasiswa dan juga peneliti khususnya yang menjadi pemerhati rumput laut di Indonesia.