Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) meluncurkan Program Transformasi Teknologi dan Inovasi (PTTI) sebagai upaya menjembatani hasil riset perguruan tinggi dengan kebutuhan masyarakat nyata.
Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemdiktisaintek I Ketut Adnyana dalam sosialisasi PTTI di Jakarta, Kamis, mengatakan penguatan riset, teknologi, dan inovasi merupakan fondasi penting bagi daya saing bangsa.
Adnyana menyebutkan Indeks Inovasi Global menunjukkan keterkaitan erat antara riset dan kemakmuran suatu negara.
"Global Innovation Index itu jadi in line, jadi sejalan dengan kemakmuran suatu bangsa. Maka Program Transformasi Teknologi dan Inovasi ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut dengan menjembatani hasil riset perguruan tinggi dan kebutuhan masyarakat nyata," ujarnya.
PTTI dirancang bukan sekadar untuk menghasilkan paten atau publikasi akademik, tetapi juga menciptakan solusi inovatif yang benar-benar aplikatif.
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok produktif seperti petani, nelayan, pengrajin, hingga UMKM.
"Meningkatkan kesejahteraan kelompok produktif seperti petani, nelayan, pengrajin, UMKM dan kelompok-kelompok masyarakat tertentu untuk membangun ekosistem kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dunia usaha, dan komunitas," ujar Adnyana.
PTTI menyediakan pendanaan riset dengan nilai mencapai Rp150 juta. Informasi lebih lanjut dapat diakses di bima.kemdiktisaintek.go.id.
