Boyolali (Antaranews Megapolitan) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dirinya selalu membela barisan paling depan para petani tembakau agar mendapatkan hasil terbaik.
"Mohon maaf ini bukan masalah isu kesehatannya tapi ada sebuah tradisi panjang, sejarah, ekonomi dan banyak hal yang terkait dengan tembakau," kata Ganjar Pranowo di sela-sela acara Tungguk Tembakau di Desa Senden, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis.
Ganjar mengatakan rutin berbicara dengan teman-teman di Asosiasi Petani Tembakau (APTI) dan ketika akan mengimpor tembakau, pihaknya berbicara dengan Menteri Perdagangan, Menteri Koordinator Perekonomian dan juga dengan Presiden Jokowi agar bisa melakukan pembatasan.
"Kebutuhan tembakau nasional masih kurang. Namun jika diperlukan belilah tembakau yang lain setelah jatah kita terserap habis," ujarnya.
Ia meminta tidak semuanya diimpor yang berakibat harga nasional jatuh. Ganjar berharap dalam RUU tembakau yang sedang diproses untuk mengambil keputusan melindungi tembakau di tanah air.
Dikatakannya, tembakau asal Desa Senden Boyalali ini memiliki kualitas yang baik setelah tembakau dari Temanggung. Begitu juga dengan kualitas tembakau yang berasal dari daerah lainnya.
Mengenai harga tembakau, Ganjar mengatakan harga tembakau sesuai dengan hukum ekonomi yang berjalan maka waktu-waktu seperti ini harus berkomunikasi dengan pabrikan?sehingga harga akan tetap bagus.
"Saya tanya harga tembakau saat ini Rp9.000 per kg dan itu cukup bagus," ujarnya.
Festival Tungguk Tembakau merupakan ucapan rasa syukur masyarakat setempat sebelum melakukan masa panen tembakau. Festival Tungguk Tembakau menjadi sarana untuk melestarikan kebudayaan tradisional.
Ganjar: Saya selalu membela petani tembakau
Kamis, 2 Agustus 2018 14:24 WIB
Mohon maaf ini bukan masalah isu kesehatannya tetapi ada tapi ada sebuah tradisi panjang, sejarah, ekonomi dan banyak hal yang terkait dengan tembakau tersebut.