Karawang (ANTARA) - PT Pupuk Kujang memanen gabah dengan kualitas istimewa di areal perkebunan riset Kujang Kampioen yang berlokasi di kawasan pabrik PT Pupuk Kujang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
VP Riset Pupuk Kujang Rd Sulistyo, di Karawang, Senin, mengatakan kebun seluas 1 hektare (ha) di kebun riset Kujang Kampioen ini berhasil mencapai produktivitas gabah hingga 6,8 ton per ha dengan rendemen mencapai 64 persen.
Ia menyampaikan, gabah yang dihasilkan di kebun riset Kujang Kampioen cukup bagus, dan menghasilkan beras dengan kualitas istimewa.
"Beras ini dirawat langsung oleh tenaga ahli pertanian Pupuk Kujang. Ini hasil dari penelitian kami tentang peningkatan rendemen padi melalui penambahan Nitrokal sebanyak 100-150 kilogram per hektare, yang mampu meningkatkan produktivitas sebesar 20 persen dari musim tanam pertama ke kedua," katanya lagi.
Baca juga: Pupuk Kujang tegaskan komitmen dalam lestarikan lingkungan
Baca juga: Pupuk Kujang jadikan lahan 9 hektare di kawasan perusahaan sebagai kebun riset pertanian
Hal tersebut menunjukkan inovasi dan keunggulan dalam pertanian, sekaligus memberdayakan masyarakat melalui hasil riset yang bermanfaat.
Beras yang dihasilkan dari kebun riset Kujang Kampioen ini tidak dijual. Namun dibagikan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan.
Pada Senin, PT Pupuk Kujang bersama dengan Baitul Maal Pupuk Kujang menyalurkan 2.700 kilogram beras berkualitas premium kepada 540 keluarga penerima manfaat di sekitar wilayah operasional perusahaan.
Baca juga: Pupuk Kujang lakukan demplot massal NPK Nitrat di sejumlah daerah
Menurut Agung Gustiawan, VP Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pupuk Kujang, program bagi-bagi beras berkualitas premium ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dan membantu masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan.
Ia menyampaikan, program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam program pembangunan berkelanjutan, khususnya pada Pilar Pembangunan Sosial. Hal ini memprioritaskan Sustainable Development Goals (SDGs) poin satu, yakni kehidupan tanpa kemiskinan, poin dua tanpa kelaparan, dan poin tiga mengenai kehidupan sehat dan sejahtera.
