Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengaku bangga dengan tim Sapu Angin dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) menjuarai kejuaraan dunia kendaraan hemat energi "Shell-Eco Marathon World Driving Championships" di Queen Elizabeth Olympic Park, London.
"Ini membuktikan perguruan tinggi di Indonesia mampu bersaing di tingkat dunia dalam menghasilkan inovasi kendaraan hemat energi. Saya merasa bangga dan mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih Tim Sapu Angin ITS," ujar Nasir di Jakarta, Senin.
Tim ITS berhasil menyisihkan puluhan kontestan dari berbagai negara. Nasir juga memberikan apresiasi atas kerja keras dan perjuangan Tim Semar Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Tim Garuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menduduki peringkat ke-8 dan ke-9.
Shell-Eco Marathon World Driving Championships merupakan kejuaraan yang menguji kecepatan dan daya tahan kendaraan hemat energi.
Kendaraan Tim Sapu Angin ITS dikendarai oleh Moch. Hafis Habibi. Tim Sapu Angin ITS berhasil menyisihkan kontestan lain yang berasal dari Benua Amerika dan Eropa.
Kejuaraan diikuti sembilan tim Sask Eco Kanada, Tim Prancis, Tim Amerika Serikat, dan Italia serta tiga tim dari Indonesia mewakili Asia.
Rektor ITS Joni Hermana mengatakan Sapu Angin memulai lomba dari posisi "pole position". Atas pertimbangan strategi, Sapu Angin menjaga kecepatan sedang di lap awal, meski demikian masih terus masuk ke dalam empat besar.
Pada lap akhir, karena bahan bakar yang tersisa masih memadai, Sapu Angin menggeber kecepatan, menyodok ke rangking satu.
Juara Shell-Eco Marathon World Driving Championships 2018 akan memperoleh hadiah dan pengalaman yang sangat berharga dari panitia lomba. Pemenang akan mendapatkan undangan untuk mengunjungi markas Scuderia Ferrari di Italia. Pemenang akan berpartisipasi, mengikuti workshop dan belajar dari para pakar di Ferari.
Menristekdikti bangga Tim Indonesia juara dunia
Senin, 9 Juli 2018 15:04 WIB
Ini membuktikan perguruan tinggi di Indonesia mampu bersaing di tingkat dunia dalam menghasilkan inovasi kendaraan hemat energi.