Astra bangun Kampus Politeknik Manufaktur di Bekasi
Jumat, 10 Mei 2019 14:43 WIB
Kampus ini akan menjadi kampus terbesar setelah kampus Polman Astra di Sunter, Jakarta Utara.
Cikarang, Bekasi (ANTARA) - PT Astra International Tbk memulai pembangunan Kampus Politeknik Manufaktur (Polman) Astra di Kawasan Industri Delta Silicon II, Jalan Gaharu, Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sebagai wujud komitmen Astra untuk memajukan pendidikan vokasi di Indonesia.
"Kampus ini akan menjadi kampus terbesar setelah kampus Polman Astra di Sunter, Jakarta Utara," kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto saat upacara peletakan batu pertama bersama Menristekdikti Mohamad Nasir dan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, Jumat (10/05).
Prijono mengatakan kampus ini dirancang dengan konsep kampus hijau (green campus) di atas tanah seluas lima hektare dengan total luas bangunan 47.000 meter persegi. Fasilitas di dalamnya terdiri atas ruang pembelajaran, laboratorium, workshop, teaching factory serta asrama untuk mahasiswa baru.
"Total investasi sekitar Rp500 sampai Rp600 Miliar dari dana internal perusahaan dan diproyeksikan selesai dalam satu tahun ke depan," kata dia.
Menurutnya, pendidikan vokasi termaju saat ini ada di Jerman, sebab mampu mengekspor delapan kali lebih banyak dari Indonesia dengan jumlah penduduk yang tidak sebanyak Indonesia.
"Saya coba pelajari, di Jerman usia 16 tahun sudah bisa memilih melanjutkan ke pendidikan vokasi atau ke SMA. Pendidikan vokasi dipelajari secara langsung lewat praktik lapangan dari Senin hingga Jumat, sisanya teori. Jadi di sana murid mempelajari pendidikan vokasi penuh. Ini yang membuat Jerman unggul," ucapnya.
Prijono melanjutkan, semua bidang pekerjaan pasti ada pendidikan vokasinya, hanya saja di Indonesia porsi pendidikan vokasi masih minim dibanding teorinya, hanya 30 persen sementara 70 persen adalah teori.
"Di Astra, pendidikan vokasi ini sudah dilakukan sejak 23 tahun lalu. Alangkah indahnya, pendidikan vokasi ini bisa bersinergi dengan pelaku industri di kawasan ini dan mendapat dukungan penuh pemerintah," ungkapnya.
Menristekdikti Mohamad Nasir berharap Kampus Polman Astra Delta Silicon mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
"Kalau sudah pindah dari Sunter ke sini yang tadinya punya sekitar 500 mahasiswa per tahun ajaran, nantinya ada peningkatan enam kali lipat menjadi 3.000 mahasiswa. Saya juga mengharapkan lulusan Polmas Astra ini mampu membuat roda kereta api yang hingga saat ini masih diimpor," katanya.
Selain groundbreaking pembangunan kampus, Astra juga meluncurkan Program Sertifikasi Astra Meister yang merupakan program sertifikasi kompetensi profesi dengan kualifikasi kompetensi lanjut untuk berbagai program profesi yang diakui pemerintah dan industri.
Sertifikasi Astra Meister ini merupakan salah satu acuan keberhasilan industri di Jerman untuk tetap unggul dalam menghasilkan produk yang berkualitas serta pelayanan terbaik.
"Program ini setingkat SMK namun dengan kualifikasi keterampilan yang disesuaikan dengan kompetensi masing-masing sehingga menghasilkan SDM yang berkualitas," kata Direktur Polman Astra, Tony Harley Silalahi.
Dia mengatakan, Polman Astra telah berdiri sejak 23 tahun yang lalu di Sunter, Jakarta Utara, dan telah melahirkan SDM berkualitas sebagai pelaku industri.
"Pembangunan Kampus Polman Astra yang dekat dengan kawasan industri, dengan pendidikan vokasinya, mendapat dukungan pemerintah, semakin menguatkan pendidikan vokasi di Indonesia," katanya.*
"Kampus ini akan menjadi kampus terbesar setelah kampus Polman Astra di Sunter, Jakarta Utara," kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto saat upacara peletakan batu pertama bersama Menristekdikti Mohamad Nasir dan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, Jumat (10/05).
Prijono mengatakan kampus ini dirancang dengan konsep kampus hijau (green campus) di atas tanah seluas lima hektare dengan total luas bangunan 47.000 meter persegi. Fasilitas di dalamnya terdiri atas ruang pembelajaran, laboratorium, workshop, teaching factory serta asrama untuk mahasiswa baru.
"Total investasi sekitar Rp500 sampai Rp600 Miliar dari dana internal perusahaan dan diproyeksikan selesai dalam satu tahun ke depan," kata dia.
Menurutnya, pendidikan vokasi termaju saat ini ada di Jerman, sebab mampu mengekspor delapan kali lebih banyak dari Indonesia dengan jumlah penduduk yang tidak sebanyak Indonesia.
"Saya coba pelajari, di Jerman usia 16 tahun sudah bisa memilih melanjutkan ke pendidikan vokasi atau ke SMA. Pendidikan vokasi dipelajari secara langsung lewat praktik lapangan dari Senin hingga Jumat, sisanya teori. Jadi di sana murid mempelajari pendidikan vokasi penuh. Ini yang membuat Jerman unggul," ucapnya.
Prijono melanjutkan, semua bidang pekerjaan pasti ada pendidikan vokasinya, hanya saja di Indonesia porsi pendidikan vokasi masih minim dibanding teorinya, hanya 30 persen sementara 70 persen adalah teori.
"Di Astra, pendidikan vokasi ini sudah dilakukan sejak 23 tahun lalu. Alangkah indahnya, pendidikan vokasi ini bisa bersinergi dengan pelaku industri di kawasan ini dan mendapat dukungan penuh pemerintah," ungkapnya.
Menristekdikti Mohamad Nasir berharap Kampus Polman Astra Delta Silicon mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
"Kalau sudah pindah dari Sunter ke sini yang tadinya punya sekitar 500 mahasiswa per tahun ajaran, nantinya ada peningkatan enam kali lipat menjadi 3.000 mahasiswa. Saya juga mengharapkan lulusan Polmas Astra ini mampu membuat roda kereta api yang hingga saat ini masih diimpor," katanya.
Selain groundbreaking pembangunan kampus, Astra juga meluncurkan Program Sertifikasi Astra Meister yang merupakan program sertifikasi kompetensi profesi dengan kualifikasi kompetensi lanjut untuk berbagai program profesi yang diakui pemerintah dan industri.
Sertifikasi Astra Meister ini merupakan salah satu acuan keberhasilan industri di Jerman untuk tetap unggul dalam menghasilkan produk yang berkualitas serta pelayanan terbaik.
"Program ini setingkat SMK namun dengan kualifikasi keterampilan yang disesuaikan dengan kompetensi masing-masing sehingga menghasilkan SDM yang berkualitas," kata Direktur Polman Astra, Tony Harley Silalahi.
Dia mengatakan, Polman Astra telah berdiri sejak 23 tahun yang lalu di Sunter, Jakarta Utara, dan telah melahirkan SDM berkualitas sebagai pelaku industri.
"Pembangunan Kampus Polman Astra yang dekat dengan kawasan industri, dengan pendidikan vokasinya, mendapat dukungan pemerintah, semakin menguatkan pendidikan vokasi di Indonesia," katanya.*