Banjarbaru (ANTARA) - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menerjunkan sebanyak 233 mahasiswa melaksanakan program pengabdian pemberdayaan masyarakat pesisir di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan.
"Program pengabdian ini merupakan bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Berdampak tahun 2025," kata Dekan FPIK ULM Dr Untung Bijaksana di Banjarbaru, Sabtu.
Dipilihnya Tanah Bumbu lantaran telah ada nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara FPIK ULM dan pemerintah daerah setempat.
Mahasiswa dari enam program studi yakni Prodi Teknologi Hasil Perikanan, Prodi Sosial Ekonomi Perikanan, Prodi Perikanan Tangkap, Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan, Prodi Ilmu Kelautan dan Prodi Akuakultur menjalankan program pengabdian masyarakat selama beberapa minggu ke depan.
Baca juga: ULM kini miliki akreditasi Unggul untuk seluruh prodi pencetak guru
Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat panen jagung dan kopi di kebun edukasi seluas 10 hektare
Baca juga: Rektor sebut ULM pionir kemajuan perguruan tinggi kawasan timur Indonesia
Adapun fokus utama kegiatan mencakup pemberdayaan pesisir, konservasi mangrove, pemanfaatan potensi perikanan, serta pengembangan wisata bahari berbasis masyarakat.
Sebelum diberangkatkan ke lokasi untuk disebar ke beberapa desa pesisir, mahasiswa pun telah diberikan pembekalan oleh tiga pakar nasional di bidang ilmu perairan dan pesisir, yakni Prof Dietriech G. Bengen, Prof Fredinan Yulianda dan Prof Mulyono S. Baskoro.
Materi yang disampaikan para pakar mencakup pendekatan ekologis, sosial, dan teknologi dalam pembangunan wilayah pesisir, termasuk pemanfaatan mangrove, pengembangan wisata bahari, serta integrasi alat tangkap ramah lingkungan.
Mahasiswa pun diharapkan telah memiliki pengetahuan praktis dan strategis terkait pengelolaan sumber daya pesisir dan laut sebagai bekal pengabdian membantu menggali beragam potensi ekonomi masyarakat tanpa mengesampingkan keberlanjutan ekosistem lingkungan.
