Jakarta (ANTARA) - Pemerintah RI berkolaborasi dengan Perthera dan Pathgen Diagnostik Teknologi guna transfer teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam rangka mempermudah diagnosis awal, pemilihan terapi, dan pengobatan yang tepat bagi para penyintas kanker.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jumlah kasus kanker di Indonesia terus meningkat dan diprediksi melonjak hingga lebih dari 70 persen pada 2050, jika langkah pencegahan dan deteksi dini tidak diperkuat.
"Kanker ini naik terus jumlah kasus meninggalnya tiap tahun. Sekarang ketemu dulu kan nggak ketemu, karena sekarang diagnostiknya makin bagus. Namun yang penting bagaimana masyarakat diedukasi penyakit ini (kanker) harus dideteksi dini lebih awal karena teknologi yang berkembang sekarang seperti ini," kata Budi.
Dia menuturkan, saat ini, sekitar 400 ribu kasus baru kanker terdeteksi setiap tahunnya, dengan angka kematian mencapai 240 ribu kasus. Tanpa intervensi yang efektif, katanya, beban kanker akan semakin besar, baik dari segi kesehatan masyarakat maupun ekonomi.
Dalam keterangan yang sama, CEO Pathgen Diagnostik Teknologi Dr Susanti mengatakan bahwa teknologi berbasis AI dapat meningkatkan ketahanan hidup sebesar dua setengah kali dari para pasien kanker, selain itu dapat mengurangi biaya pengobatan karena obat yang dipilih lebih tepat serta membantu dokter berikan rekomendasi obat yang tepat.
Baca juga: Kanker serviks dapat dicegah dan disembuhkan
Baca juga: Skrining HPV perlu tetap dilakukan meski single partner